Vano memberhentikan mobilnya di basemant rumah sakit. Baik Vano maupun Galena belum ada yang membuka suara terlebih dahulu. Mereka terbelenggu dalam sunyi saling menahan perasaan.
"Jadi… Setelah ini aku gak boleh ketemu kamu lagi Na?" tanya Vano dengan nada ragu.
Galena terdiam sesaat sebelum menjawab. "Iya." Jawabnya tegas.
"Tapi aku masih punya banyak pertanyaan buat kamu,"
Galena menoleh pada Vano. "Apa?"
Vano menarik napasnya dalam-dalam kemudian memasang sebuah senyuman sendu. "Kamu… Selama sepuluh tahun ini apa kabar tanpa aku? Aku kangen rambut panjang kamu, tapi aku juga suka sama rambut pendek kamu yang sekarang. Jadi lebih keliatan dewasa,"
Galena mengangguk pelan. "I'm good as see you see. Aktivitas gue tetap monoton. Belajar, praktek, magang, kerja. How about you?"
"Be better after meet you."
"I mean for ten years?" tanya Galena lebih spesifik.