Vano maju satu langkah, membuat Galena semakin tersudutkan. Tidak bisa nelarikan diri kemana-mana. Apa lagi kedua tangan kekar Vano telah mengurung Galena.
"Lo ngapain disini?" Galena berusaha sebisa mungkin untuk bersikap tenang.
Vano menatap dalam iris mata Galena yang berwarna hitam legam. "Kamu ngapain ke rumah sakit Bandung? Ada apa?" Tanya Vano berbondong-bondong.
Galena membelakakan matanya terkejut. Merasa tertangkap basah. Darimana Vano bisa mengetahuinya bahwa ia baru saja sehabis dari sana? Mendadak Galena dibuat tidak bisa membalas setiap perkataan Vano.
"Aku yakin ada yang kamu sembunyikan dari aku."
Sebuah ide cemerlang terlintas di benaknya. Galena menatap Vano dengan bengis.
"Lucu banget pertanyaan lo, ada ya orang nanyain dokter ngapain pergi ke rumah sakit?" sungut Galena merasa tak terima telah disudutkan oleh Vano.