"Coba, sebutin apa yang kamu mau," Sean menatap Mensa penuh puja.
Mensa mengalungkan kedua tangannya di leher Sean. "Aku mau kamu."
"Dan kamu bisa dapetin aku semuanya, Mensa. Cause I'm yours," Sean mulai melumat bibir Mensa dengan lembut yang di balas tak kalah lihainya oleh Mensa. Kedua kaki Mensa melingkari pinggang Sean, memperintim posisi mereka.
Sean melepaskan pangutan mereka sesaat. "Jadi, kamu mau kan tinggal bareng aku nanti?"
Mensa tersenyum manis kemudian bergumam. "Hmmm, gimana ya? Emang aku pernah setuju ya?"
"Mensa," Sean mengercutkan bibirnya.
"Kalau kita ke Korea, aku gak suka oppa-oppa Korea. Aku juga gak bisa bahasa Korea. Kamu sendiri tau kan aku paling cuma bisa bahasa Inggris, Jerman, Indonesia. Skincare Korea katanya bagus banget. Emang iya apa? Ya udah, kalau kesana aku beli skincare aja," Bisa-bisanya Mensa mengocehkan hal itu di saat posisi mereka sedang seperti ini.