Sean ikut melihat isi grup ketika teman-temannya sedang meributkan pesan yang Mensa sampaikan melalui grup kelas. Pemberitahuan tugas dari guru kimia yang tidak bisa hadir hari ini. Sean mengedarkan pandangannya seisi kelas, tidak menemukan sosok Mensa salah seorang diantara teman-temannya.
Tanpa perlu izin karena memang sedang tidak ada guru, Sean segera pergi ke luar kelas untuk mencari Mensa. Mulai dari kantin sekolah, lapangan indoor dan pilihan terakhirnya adalah kembali ke perpustakaan.
Langkah kaki Sean berhenti di balik rak buku yang tinggi ketika mendengar suara Mensa. Suasana perpustakaan yang sepi membuat Sean dengan mudah mendengar suara Mensa, bahkan suara isi hatinya.
"Boro-boro Universitas mana, gue aja gak punya alasan buat hidup," gerutu Mensa, meski nadanya kesal namun terdapat begitu keputus asaan di balik kalimatnya.
Sean diam di tempat dan mendengarkan Mensa dengan saksama.