Mensa harus merutuki ia hanya membeli satu buah kasur saja. Membuat dirinya merasa tak nyaman karena Sean harus tidur di sofa sementara dirinya di kasur. Meskipun Sean tidak merasa keberatan dirinya tidur di sofam namun tetap saja perasaan tidak enak terus menghantui Mensa membuatnya tidak bisa tidur nyenyak malam ini. Tapi bukan berarti juga Mensa ingin tidur bersama Sean.
Astaga, Mensa merasa pusing hanya dengan memikirkan ini semua.
Karena tak kunjung tenang, Mensa segera bangun dan pergi ke ruang tengah untuk menghampiri Sean yang kini sedang tidur di sofa.
"Sean," Mensa menepuk pipi Sean pelan.
"Sean," Mensa masih berusaha membangunkan Sean.
Perlahan Sean membuka mata, mengerjap-ngerjapkan matanya dan menatap Mensa dengan tatapan sayu. Kesadarannya belum kumpul sepenuhnya, malam ini Mensa tampak menggoda menggunakan pakaian tidurnya yang pendek, hanya celana pendek dan atasan tanpa lengan membuat seluruh bentuk Mensa terbentuk.