"Bentar dulu deh, gue ngerasa ada yang janggal," Lano memiringkan kepala, memperhatikan Mensa dan Sean yang kini duduk di hadapannya.
"Janggal apa lagi," sahut Mensa tanpa mengalihkan perhatiannya dari kartu truth or dare yang sedang ia acak.
Lano menunjuk temoat kosong di sampingnya. "Sa, lo kok gak duduk di samping gue sih? Biasanya juga gitu kan,"
"Gak ah, bosen sama lo terus," balas Mensa tak acuh.
Feeling Lano kuat, jauh lebih kuat dibanding Sean. Sebenarnya sejak di bandara pun Lano sudah menyadari perbedaan sikap yang di tunjukkan oleh Sean dan Mensa. Meski keduanya memiliki status orang terdekat di hidup Lano, namun tak semudah itu bagi Lano untuk menanyakan secara blak-blakan kepada mereka berdua.
Sesuatu yang langka pasti telah terjadi selama mereka di Lombok. Meski Lano tidak yakin hal apakah itu, tapi sesuatu yang telah terjadi tersebut sudah merubah hubungan Sean dan Mensa.