Pagi ini Mensa tengah membereskan barang bawaannya ke dalam koper. Pukul 10 nanti, Mensa dan Sean akan kembali ke Jakarta menggunakan pesawat terbang.
Semuanya berjalan membaik selama di Lombok. Andai saja Sean tak membawanya kemari, mungkin saja kini Mensa masih terus menyalahkan diri sendiri dan merasa diri ini paling hina karena telah disentuh oleh Galang walau sebenarnya Galang tak berhasil mendapatkan apa yang di inginkan olehnya.
Namun, seindah apapun tempat persinggahan, apapun alasannya harus tetap kembali pulang ke rumah.
Selagi menunggu pesawat, Mensa sibuk berbincang dengan Lano via telepon. Baru lima belas menit yang lalu Mensa dan Sean mengaktifkan jaringan internet mereka.
{Oleh-oleeeh} rengek Lano dari sebrang sana.
{Kado ulang tahun gue mana anjing?}
{Lombok astaga, Destinasi kita dari SMP! Gak adil sumpah lo sama Sean yang pergi duluan kesana}