Kini waktu sudah menunjukkan tepat pukul 12 malam, Mensa dan Sean sudah kembali ke kamar masing-masing.
Saat ini Mensa belum ada keinginan untuk tidur, ia masih duduk gelisah di pinggir ranjang. Bingung memikirkan cara bagaimana ia bisa membuat hari ulang tahun Sean menjadi spesial. Sekarang ini posisi mereka sedang di pegunungan, tak mungkin juga Mensa pergi keluar untuk membelikan Sean hadiah ulang tahun.
Mensa menggaruh tengkuknya, gelisah.
Sebuah hadiah yang akan ia berikan kepada Sean sudah terlintas di benaknya. Hanya saja, Mensa masih ragu untuk memberikannya. Berulang kali Mensa berusaha memikirkan hal-hal baik, untuk membulatkan keputusannya.
"Oke, gak ada pilihan lain. Selama ini dia udah ngelindungin gue kan, apa salahnya?"
Mensa menarik napasnya dalam-dalam berusaha meyakinkan dirinya sendiri. Setelah merasa yakin, Mensa segera keluar dari kamar dan mengetuk-ngetuk pintu kamar Sean.