Awalnya Mensa gugup setelah memencet bel pintu rumah Lano. Kemudian Mensa berpikir, merupakan hal paling konyol saat Mensa datang ke rumah sahabatnya sendiri.
Perlu sampai tiga kali Mensa memencet tombol bel pintu rumah Lano. Mensa menggedor-gedor pintu rumah Lano. "LANO BUKA! KALO GAK BUKA GUE BALIK NIH!" teriak Mensa.
Kekesalan Mensa luntur seketika saat seseorang membukakan pintu untuk Mensa. Bukan Lano, tapi Sean lah yang membukanya.
Sean dan Mensa saling melemparkan tatapan yang tak bisa diartikan dan terdiam sejenak.
"Lo marah sama gue?" Mensa memecahkan rasa canggung yang entah kapan telah tercipta diantara kita.
Sean mengerjap-ngerjapkan matanya. Tatapannya berubah seperti Sean yang biasa Mensa lihat, sinis.
"Dih, buat apa gue marah sama lo," alibi Sean sebelum mempersilahkan Mensa masuk ke dalam.