"Wah," Mensa berkacak pinggang menatap kepergian Sean menuju kelas dengan wajah datarnya.
Seraya berjalan pelan membuntuti langkah Sean menuju kelas
Di detik-detik jam pelajaran masuk pun masih saja ada beberapa siswi yang menyapa Sean.
Namun sayangnya, sapaan tersebut take di gubris sama sekali oleh Sean.
"Cish, sombong amat," celetuk Mensa.
Kembali teringat dengan perkataan Lano tadi pagi yang menyebutkan bahwa Lano dan Sean adalah saudara kembar, Mensa tidak bisa percaya sama sekali.
"Coba kalo si Lano yang di sapa, bakal di bales gak kalah ramah tuh orang," gumam Mensa. Tak bisa mengalihkan perhatiannya dari Sean dan lingkungan sekitar mereka.
Mensa mengeluarkan ponsel dari saku dan menatap miris layar ponselnya.
"Hp ku sayang, tunggu agenda selanjutnya ya. Bakal gue pastiin kalau wallpaper sialan ini musnah."
Bagaimana Mensa tidak kesal? Wallpaper ponselnya adalah poto selfie Sean. Ewh! Menyebalkan!
***