Vano memotong roti menggunakan pisau sebelum ditusuk menggunakan garpu. Vano menatap kedua putranya secara bergantian.
"Kalian gapapa kan berdua aja kalau Papa bulak-balik Paris Jakarta?" Tanya Vano sebelum melahap menu sarapannya.
Lano dan Sean sama-sama mengangguk. "Kita ngerti kok. Mama juga disana butuh Papa, nanti kalau Aretha sembuh dia juga bakal ikut kita kesini kan. Ya kan Sean?" Jawab Lano berusaha mengerti.
"Ya." Sean menyetujui apa yang dikatakan oleh kembarannya.
Vano tersenyum sendu. Merasa tak enak dengan nasib kedua putranya. Tapi mau bagaimana lagi? Ini semua di luar kendalinya.
Lima tahun yang lalu, Vano dan keluarga serempak kembali dan tinggal di Indonesia. Namun ketika anak terakhir Vano dan Galena, yaitu Aretha dinyatakan menderita penyakit leukimia genetik, Galena segera membawa Aretha terbang kembali ke Paris untuk pengobatan serta kembalinya Galena menjadi seorang Dokter bedah disana.