Dalam perjalanan menuju Kafe Madura Fera sibuk dengan catatan resep untuk di kelola tempat kerjanya.
"Chan, menurutmu bagus kalau aku tambahkan menu spesial di kafe ini?" Fera bertanya.
"Memang mau tambah spesial apa? Bukannya kemarin sudah banyak?" giliran Chandra bertanya.
"Iya sih, cuma, kan ... Aku ingin lebih praktis lagi seperti ketika pesanan lama datang tapi kita menunggu terlalu bosan dan cara agar para pelanggan tidak lari dan di cap sistem kafe kita jelek satu-satunya adalah buat suatu permainan, bagaimana?" usul Fera kalau soal begini dia paling pintar coba urus suami merengut mulu.
"Hem... boleh saja, memang itu bisa buat pelanggan semakin cinta dan setia di Kafe Madura?" Chandra balik bertanya bukan tidak percaya.
"Jangan berpikir buruknya dulu dong, belum juga di coba. Kalau mau tau bagaimana permainannya. Kita ke Mal dulu yuk!" Fera mengharap suaminya bisa mengabulkan permintaan ini.