Angin malam yang menyapa membuat Anala merapatkan cardigan yang sedang ia gunakan sambil terus berjalan pelan memperhatikan lautan.
Ia hanya sendirian dengan berbagai pemikiriannya, pembicaraannya sore tadi dengan Jaeta membuatnya bimbang dan tak nyaman. Secara tidak langsung Jaeta menyampaikan perasaannya dan dirinya secara tak langsung juga menolak.
Helaan napas gadis yang memakai cardigan putih tulang itu terdengar keras mengingat bagaimana canggungnya mereka tadi. Jaeta tampak sangat kecewa dengan jawaban darinya. Sepanjang perjalanan pulang ke penginapan ia hanya diam seolah menunjukkan kalau ia cukup dibuat tersakiti dengan jawaban Anala. Bukannya berniat menyakiti Jaeta, Anala hanya tak ingin lagi mengulangi kesalahan mereka untuk bersama karena itu hanya akan terus menimbulkan masalah.
Jika boleh jujur, hati Anala sangat berbunga mendapati kenyataan bahwa Jaeta kembali jatuh hati padanya. Namun tekad Anala sudah bulat untuk menyudahi segalanya.