(Next ke part selanjutnya aja, ini ke posting ganda, ga bisa dihapus :'(
"Egois?" Jaeta terkejut karena Anala bicara dengan penuh tekanan seolah sangat membenci dirinya.
"Ya kamu egois. Kamu bicara begitu karena kamu emang ga ngerasa apa-apa, dan seandainya nanti perasaan kamu kembali kamu bilang itu adalah cara kita untuk bersatu lagi karena takdir kita adalah bersatu. Egois kan? Bahkan kamu nggak pikirin perasaan aku yang sampai saat ini masih sayang dan sedetikpun ga mau berhenti untuk cinta sama kamu."
Jaeta membeku mendengarkan ucapan Anala yang seperti tengah memakainya dan menyalahinya walaku bukan dengan nada keras.
"Kamu jahat banget tahu nggak!? Ah tapi kalau kamu emang mau nya begitu aku bisa apa? Sekeras apapun aku coba sadarin kamu, kamu juga akan bersikeras kalau hubungan kita bukanlah hubungan yang baik bukan?" Anala tertawa pilu sambil memalingkan wajahnya tidak ingin lagi melihat wajah Jaeta.