"Pak Juan, lebih baik bapak duduk dan saya jelaskan apa yang sebenarnya terjadi." Kenzi bergerak untuk coba menjelaskan agar semuanya bisa lebih jelas.
Juan yang baru saja menyadari kehadiran Kenzi hanya menurut saja dan kini duduk coba menenangkan diri. Nyatanya Juan hanyalah orang yang tidak bisa menunjukan ekspresi secara jelas, walaupun ia tampak datar dan diam, hatinya sangat kacau saat ini tahu jika putranya belum tahu bisa selamat atau tidak. Bagaimanapun Jaeta adalah putra satu-satunya, biarpun selalu bertentangan dengannya, tapi tetap saja Jaeta adalah anak yang berharga untuknya. Siapa orang tua yang mau anaknya terluka?
"Jadi ada apa ini?"
"Bapak tahu kan jika Anala sebelumnya diculik? Tian yang melakukannya dan meminta Jaeta untuk datang menemuinya." Kenzi mulai memberi penjelasan.
"Tian?"