"Mau gue? Ngapain lo nanyain mau gue? Apa lo bakalan ngabulin?"
Mendengar jawaban Tian membuat Jaeta mendecak kesal, "apa sih maksud lo?"
"Gua ga maksud apa-apa kok, gua cuma mau nanya, kenapa lo belum juga menemui Anala? Lo mau biarin dia gitu aja? Atau lo seneng ya Anala menghilang?"
"Udah jangan bertele-tele, dimana Anala sekarang?"
"Oke jika lo memang ingin tahu, gua ngundang lo kesini karena Anala sepertinya benar-benar pengen ketemu sama lo. Gua nanti bakal kasih alamat, gua tunggu kedatangan lo. Tapi ingat, gua cuma ngundang lo, jangan ajak siapapun lagi kalau lo masih ingin Anala baik-baik saja." ujar Tian membuat Jaeta melirik Aksa dan Kenzi meminta pertimbangan.
Aksa dan Kenzi mengangguk cepat menandakan jika mereka menyuruh Jaeta menyetujui ucapan Tian.
"Oke, gua bakalan datang sendiri. Kapan dan kemana gua harus pergi?" Jaeta menyetujui dengan mantap.