Anala berjalan gontai menuju kamarnya, ia terus kepikiran dengan apa yang papanya bilang tadi. Bukan hanya masalah tadi, Anala lebih nenikirkan dirinya yang belakangan sering berdebat dengan papanya sendiri. Sebelum masalah tentang Jaeta dan papanya mencuat, ia sama sekali tidak pernah berselisih dengan papanya barang sedikitpun.
"Aku ga mau begini terus dengan papa, sangat tidak nyaman." gumam Anala memijat kepalanya.
Langkah Anala terhenti di depan kamar Kenzi yang harus ia lewati sebelum kamarnya.
Anala dengan pelan membuka kamar kembarannya itu takut membangunkan Kenzi yang mungkin sudah tertidur seperti kata sang mama. Ini bukan hal aneh karena Anala memang sering masuk kamar Kenzi tanpa izin hanya untuk duduk atau mengganggu Kenzi. Lagian kamar Kenzi memiliki posisi paling bagus karena jendelanya mengadap ke arah taman belakang dan pemandangnnya indah, wajar kamar Kenzi menjadi tempat favorit.