"Anala aku serius." Jaeta sepertinya tidak terpengaruh dengan gurauan Anala.
Anala menarik napas dalam dan menghembuskannya pelan, "aku juga serius dengan ucapanku. Memangnya kamu pikir aku nggak khawatir dengan popularitas kamu? Lihat fans kamu aja kadang aku masih cemburu. Tapi jujur, lihat gimana kerja keras kamu sampai tanpa sengaja meninggalkan sesuatu yang lain, aku yakin hasilnya akan memuaskan. Bukankah usaha usaha tidak pernah mengkhianati hasil? Ayolah Jae, berhenti menjadi orang yang pesimis."
Jaeta menyadari suatu pesan tersirat dari ucapan Anala, "kamu merasa aku melupakanmu karena ini semua ya?"