Malam ini setelah menjemput Anala, Jaeta membawa Anala ke sebuah restoran cukup mewah untuk merayakan hasil sidang perkara Jaeta sekaligus karena mereka sudah lama tidak jalan bersama. Mereka mengambil tempat di bagian rooftop sehingga angin malam langsung menyapa mereka.
Namun untuk beberapa saat tadi mereka saling diam sibuk dengan pikiran masing-masing, bahkan tidak sadar jika mereka sama-sama tidak memakan makanan, mereka hanya memainkan sendok dan garpu dengan mata menatap kosong.
"Nal,"
"Jae,"
Mereka serempak saling memanggil satu sama lain setelah sebelumnya menarik napas dalam.
Mereka tersenyum satu sama lain menyadari tingkah mereka, "mau bicara apa? Duluan aja," Jaeta menyilakan Anala bicara terlebih dahulu.
Anala menggeleng, "bukan apa-apa, kamu mau bicara dulu?"
Jaeta juga menggeleng sambil tertawa, "makanannya nggak dimakan? Nggak enak ya?"
"Makanan kamu juga masih habis sedikit."