Siang ini Arvin sudah siap berdiri sendirian sambil berpangku tangan di bandara. Matanya menatap satu persatu orang yang keluar dari gerbang kedatangan luar negeri dengan tajam.
Dia bela-bela datang kesini hanya untuk bertemu dengan papinya Echa. Yang ada di otaknya sekarang hanyalah memastikan terlebih dahulu jika Echa dan Jaeta tak bersama. Terlepas dari bagaimana hubungan Anala dan Jaeta sebenarnya, setidaknya Anala tidak menyaksikan Jaeta bersama dengan Echa.
Mata Arvin langsung terbuka lebar dan berlari mendekati seorang pria yang mengenakan jas hitam berjalan keluar sambil sibuk dengan ponsel ditangannya.
"Om!" Arvin berhenti di depan papi Echa yang tentu saja membuat pria berumur itu kaget.
"Arvin? Apa yang kamu lakukan disini?"
Tanpa berbasa-basi terlebih dahulu, Arvin bergerak mengambil tas yang dipegang papi Echa, "saya mau bicara serius om, jadi lebih baik kita duduk disana dulu."