Jaeta mengelus dada coba menenangkan diri, "kamu kenapa nggak ada usaha hubungi atau nemuin aku sih? Kan aku lagi marah, terus kenapa berita kamu sama Aksa malah makin menjadi-jadi?"
"Buat apa aku hubungi dan ketemu kamu? Mau dengerin kamu yang kerjaannya cuma marah-marah terus merajuk kayak anak kecil? Capek aku tu Jae, kamu nggak mau percaya sama apa aja yang aku bilang."
"Lah terus kapan masalah kita selesai? Gini aja kita terus?" Jaeta malah bingung sendiri.
"Kamu mau kita baikan? Yaudah tinggal percaya aja apa yang aku katakan! Kamu itu ya ribet banget jadi orang,"
"Ya tapi kan gak bisa gitu dong?" lawan Jaeta tidak terima begitu saja yang membuat Anala menghela napas keras.
