Rayyan segera berlari menuju ke ruang perawatan di mana Arumi sekarang dipindahkan. Kabar bahwa Arumi telah siuman, membuat Rayyan sedikit lega.
Dia harus mengurus Arumi dan kedua buah hatinya dalam waktu yang bersamaan. Untung saja masih ada Ida yang membantunya. Meskipun Sebenarnya dia tidak tega dengan perempuan itu karena dalam kondisi yang juga terluka Ida harus mengurusi Aqila. Sedangkan Bu Fatma jelas tidak memungkinkan untuk mengurus Axel. Terpaksa Axel harus ia titipkan kepada perawat.
Saat ini dia harus menemui Arumi dan membesarkan hatinya. Entah Arumi nanti bisa menerimanya atau tidak baginya tidak penting. Saat ini yang terpenting adalah dia ingin menunjukkan rasa sayang dan pedulinya terhadap arumi.
Rayyan dengan hati-hati membuka pintu kamar Arumi. Sedikit ragu. Namun ia berusaha untuk mengenyahkan perasaan itu. Rayyan melihat Arumi yang terbaring lemah. Dengan selang infus yang masih menancap di tangannya.