Rayyan mencoba untuk sabar dengan keadaan rumah tangga putrinya. Kesal dan marah tentu ada. Tapi dia tidak ingin memelihara perasaan itu di saat istrinya juga tidak bisa diandalkan karena mementingkan ego. Dia akhirnya mengalah untuk tetap waras dan berfikir positif dengan semua yang terjadi.
Pernikahan Aqila dan Fadhil kini di ujung tanduk. Tapi Rayyan sudah memikirkan cara yang terbaik untuk Aqila dan Fadhil. Setiap hari dia berdoa agar Allah mengabulkan permintaannya.
"Mama, jangan seperti ini. Mau mendiamkan Papa sampai kapan? sudah tiga hari lho Mama mendiamkan Papa. Dosa lho nanti." sejak ada peristiwa itu, Arumi enggan bicara dengan Rayyan. Dia mendiamkan tapi masih mengurusi semua kebutuhan Rayyan.
Mendengar ucapan Rayyan barusan, Arumi masih bergeming. Dia masih tidak mau mengeluarkan sepatah katapun pada Rayyan. Tapi Arumi masih menyiapkan pakaian untuk Rayyan bekerja seperti sekarang.