Acara pengajian sudah digelar di kediaman Arumi dan Rayyan. Karena lusa Aqila akan dipersunting Fadhil. Dan sehari sebelum hari H, Fadhil akan resmi melamar Aqila. Walau waktu itu Fadhil sudah memberi cincin di hadapan orangtuanya, tapi semacam seserahan dan yang lainnya baru dibawa esok hari.
"Aqila, kamu sudah di doakan banyak orang, semoga pernikahanmu akan berjalan lancar dan langgeng. Ingat kontrol emosimu. Jangan menuruti ego terus ya." tutur Arumi sambil mengusap kepala Aqila yang tertutup hijab.
"Iya, Ma. Aku akan berusaha menjadi istri yang baik. Aku akan belajar dari Mama." jawab Aqila. Dia tahu keras kepalanya selama ini hanya akan membuat hubungannya dengan Fadhil dan keluarganya berantakan. Walau kenyataannya Ardan bukan saudara sepersusuannya, tapi tetap saja takdirnya sekarang adalah Fadhil. Dan dia harus terima hal itu.
"Istirahatlah. Karena besok kita akan menyambut keluarga calon besan. Jadi kamu harus fresh. Jangan begadang ya."