Beristirahat dua hari membuat Alisha sudah lebih baik. Demam yang dia rasakan sudah turun. Tak bisa dipungkiri bahwa perasaan sedih itu masih ada. Mengingat sampai saat ini Axel belum menghubunginya. Mata Alisha sampai bengkak karena setiap hari menangis. Menangis dalam doanya. Dia berharap ada keajaiban untuk rumah tangga yang baru dia bangun. Bahkan mungkin belum ada seumur jagung.
"Ma, lagi apa?" tanya Alisha saat menghampiri Arumi.
"Eh Alisha, baru mau mulai masak. Kamu sudah baikan?" tanya Arumi sambil memotong bawang.
"Alhamdulillah sudah, Ma. Aku sudah sehat."
"Alhamdulillah kalau begitu. Mau nemenin Mama masak? tidak usah bantuin. Kamu duduk aja di situ temani mama ngobrol."
"Tidak, Ma. Aku mau bantuin Mama aja. Ada yang bisa aku bantu, Ma?" tanya Alisha.
"Beneran gapapa? ya sudah kalau kamu mau bantu. Sambil duduk aja sini motong wortel. Bisa kan?"
"Bisa, Ma. Mama mau bikin apa?"
"Bikin sup, ayam goreng, perkedel, tak ketinggalan sambalnya donk." ucap Arumi.
