Tepat pukul lima sore, Rayyan dan Arumi sudah siap untuk pergi ke panti asuhan. Axel juga sudah siap dengan kemeja koko lengan panjang berwarna hijau pastel dan celana berwarna hitam. Hari ini Axel sendiri yang akan mengemudikan mobil. Dia sudah siap di belakang kemudi. Tapi ada satu yang mengganggu jantungnya rasanya tidak karuan dari tadi. Mentalnya belum siap manakala nanti Alisha nanti menolaknya. Axel terdiam cukup lama di belakang kemudinya. Tampak melamun memikirkan apa yang akan dia ucapkan di sana nanti.
"Pa, mendingan Papa aja deh yang nyetir. Supir kita ini kayaknya dari tadi ngelamun terus." ucap Arumi yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik axel.
"Ya sudah biar Papa aja yang nyetir, Xel. Kalau sopirnya melamun terus seperti itu bisa-bisa kita gak jadi melamar Alisha."
"Lho koq bisa Pa? Memangnya kenapa nggak jadi?" tanya Arumi lagi.
"Ya nggak jadi ke panti asuhan malah jadinya ke rumah sakit semua nanti."
"Astagfirullah. Dijaga dong Pa ucapannya." tegur Arumi.