Barang belanjaan sudah di tangan, bisa quality time bersama dengan sang Mama membuat Aqila begitu bahagia. mamanya bukan hanya seorang ibu baginya, tetapi bisa menjadi sahabat, kadang bisa juga menjadi seorang kakak untuknya. Arumi adalah sosok ibu yang tidak pernah memaksakan kehendak kepada anak. Tetapi bukan berarti anak akhirnya manja dan tidak menghargai dia, justru dengan sikapnya yang selalu memahami, kedua anaknya menjadi segan dan tidak mau menyakiti hati mamanya. Itulah yang dirasakan Aqila sekarang. meskipun dia bisa bergurau dengan mamanya seperti seorang sahabat, bisa memilih milih baju dan meminta pendapat pada mamanya, Dia tetap menghargai Arumi sebagai mamanya yang harus dihormati dan dia sayangi.
"Kita Telepon papah dulu ya Qila." ucap Arumi sambil menenteng beberapa paper bag yang berisi belanjaan mereka.
"Iya mah." jawab Aqila. Arumi segera menghubungi Rayyan.
"Qila, katanya Papah sudah menunggu di restoran SiloRia. Kamu tahu di mana restoran itu?"