Bu Fatma tersenyum pada sosok laki-laki yang ia kenal. Ayah dari si kembar, Rayyan. Bibir bu Fatma melengkung ke atas saat melihat Rayyan datang dengan panik.
"Lho Mas Rayyan koq ke sini lagi?"
"Iya bu, saya tadi sebenarnya belum pulang ke Jakarta. Saya sholat Isya' dulu di mushola dekat sini sambil istirahat. Saya barusan mendengar tangis bayi yang kencang sekali. Saya khawatir itu Axel dan Aqila. Apa mereka baik-baik saja?" Ucap Rayyan khawatir.
"Si Kembar tiba-tiba badannya panas Mas. Rewel terus dari tadi. Ini saya mau manggil Mang Amin untuk mengantar ke Rumah Sakit."
"Benarkah Bu?" Tanpa permisi, Rayyan langsung berjalan cepat masuk ke dalam rumah. Karena paniknya, dia sampai lupa mengucap salam. Rayyan melihat Arumi yang sedang menyusui Axel dan Aqila. Arumi terkejut saat Rayyan datang dan melihat sebagian auratnya yang terbuka.
"Ray!!!"
"Maaf Rum, aku ga sengaja." Rayyan langsung membalikkan badannya.
"Tahu sopan santun ga sih masuk rumah orang tidak salam dulu."