Keluarga Array makan dalam suasana penuh kehangatan. Di sana ada keluarga inti Arumi Rayyan, Pak Yudha dan Bu Fatma, dan anggota keluarga baru yaitu Ardan. Aqila yang duduk berseberangan dengan Ardan, tampak gelisah dengan posisi duduknya. Makanpun rasanya kurang berselera. Bukan karena makanannya kurang enak, tapi karena suasana hatinya yang mendadak kacau.
Beberapa kali dia beradu pandang dengan pemuda yang sekarang menjadi kakaknya. Pemuda yang dulu waktu kecil penampilannya dekil dan kampungan. Sekarang seolah bermetamorfosis menjadi pemuda yang tampan. Bukan tampan seperti oppa-oppa korea seperti yang selama ini dia idolakan, tetapi wajah asli indonesia yang bersih, dengan perawakan tinggi, badan tidak terlalu kurus dan tidak terlalu besar. Entah kenapa wajahnya begitu bercahaya. Auranya begitu teduh menenangkan.
Aqila kembali menunduk, ketika tiba-tiba Ardan melihat dan tersenyum tipis padanya. Jantungnya bergetar.