Arsya geram saat melihat siapa yang ada di depan ruangannya. Rupanya wanita itu belum kapok juga. Pikirnya.
"Siapa itu Pak? menor dan sexy amat dandanannya? karyawati bapak?" tanya Rara.
"Iya itu sekretaris yang kemarin aku pecat. Masih berani dia datang ke sini?" Arsya berjalan mendekati Sandra yang bajunya lebih sexy dari biasanya.
"Sabar ya Pak. Ini ujian." kata Rara tanpa ada perasaan cemburu.
"Dia itu musibah. Bikin sakit mata kalau lihat dia."
Bukannya cemburu, Rara malah tertawa mendengar perkataan Arsya.
"Pak Arsya pasti kangen sama saya ya?" Sandra semakin berani. Dia mendekati Arsya tapi segera ditepis oleh Arsya.
"Mau ngapain lagi kamu ke sini? kamu kan sudah dipecat kemarin? masih berani datang ke kantor saya?" tanya Arsya yang terlihat semakin kesal.
"Bapak jangan pura-pura jual mahal gitu lah Pak. Masa sih bapak ga kangen sama saya. Saya juga smart dan bisa diandalkan."
"Iya diandalkan untuk merayu klien maksudmu?"