Rara memikirkan ucapan Anggi. Memang ada benarnya. Tapi dengan sikap Arsya saat ini rasanya tidak mungkin kalau masih bisa diperbaiki. Rara juga tidak berfikir sampai ke sana. Hanya saja dia ingin hidup tenang dengan mendapat maaf dari Arsya. Setelah itu apa dia harus menjauh lagi? yang dia pikirkan bukan lagi soal Arsya. Tapi kondisi mental Naya yang akan jadi seperti apa kalau dia menjauh nanti.
"Pikirkan baik-baik, Ra. Meski aku mendukungmu dengan Pak Yusra. Tapi jika hatimu masih terpatri untuk Arsya buat apa? jangan hanya karena kasihan pada Pak Yusra, kamu jadi menerimanya. Ini tentang hati. Dan hati tidak bisa dipaksa. Aku tahu betapa menderitanya kamu dulu harus memutuskan sesuatu yang berat untuk kebaikanmu dan Arsya."
"Makasih Mbak Anggi." Rara tersenyum.
"Tumben manggil Mbak."
