Arsya merasa dirinya terlalu berhalusinasi. Ia lantas segera pergi ke kantor setelah mengantar Naya ke sekolah. Saat berada di belakang kemudinya, ia membuka dompet dan memandang foto di sana.
"Aku ke kantor dulu, sayang. I love you." bisik Arsya. Melipat lagi dompetnya dan menaruhnya di dashboard.
Arsya sebenarnya malas sekali pergi ke Kantor. Dia akan bertemu dengan sekretarisnya yang genit sekali. Karena dia belum punya pengganti, akhirnya masih dia pertahankan. Walau dia harus meminimalisir kerja di dalam ruangan. Atau kalau ingin kerja di dalam, dia akan mengunci pintunya dari dalam.
Saat dia perjalanan, dia kepikiran untuk menghubungi mantan desainernya. Tapi masih sering dia mintai pendapat. "Halo Sher, gimana? udah dapat rekomendasi karyawan buat jadi sekretarisku?"
"Astaghfirullah Bos. Sampai lupa. Lagian bos ini kenapa ga buka lowongan kerja aja sih?" ucap Sherly yang masih saja memanggilnya bos.