Rayyan tampak tidak suka dengan keputusan Arumi. Dia berfikir panjang tentang masalah seperti ini. Apalagi bayi ini tidak punya orangtua. Dia hanya khawatir bayi ini akan membawa masalah pada keluarga mereka.
"Setiap anak membawa rizkinya masing-masing, Wang. Jadi kamu tidak perlu khawatir dengan bayi ini."
"Jadi kamu mau merawatnya, Rum?" tanya Awang lagi.
"Bagaimana Mas? apa aku boleh merawat bayi ini?" tanya Arumi pada Rayyan. Sebagai istri, Arumi tetap harus menghormati suaminya. Dia tetap meminta persetujuan pada Rayyan tentang bayi ini. Walau hatinya sangat ingin, tapi jika suaminya tidak mau, dia juga tidak bisa memaksa.
"Aku tidak setuju, Rum. Maaf Mas Awang. Saya tidak bisa menerima bayi ini. Karena saya khawatir akan timbul masalah di kemudian hari. Bukan karena kami tidak punya empati, tapi lebih karena bayi ini masih punya keluarga. Yaitu anda, orangtua anda dan ayah bayi ini tentunya. Yang mungkin suatu saat nanti dia akan mencari bayi ini."