Entah kenapa Arumi merasa enggan untuk beranjak dari tempat tidur pagi ini. Setelah salat subuh, dia mendekati Rayyan yang sedang bersandar dan asyik dengan komputer jinjingnya.
"Tumben manja." Kata Rayyan yang pandangannya masih tertuju pada deretan email yang masuk. Dia menyadari istrinya bersandar di bahunya.
"Apa aku tidak boleh manja, Mas?" tanya Arumi sambil menatap wajah suaminya dari samping tapi masih terlihat tampannya.
"Aku suka kalau kamu manja seperti ini. Aku suka kamu yang membutuhkan aku. Aku suka kamu yang terlihat lemah di hadapanku." ucap Rayyan sambil tetap fokus membalas email yang masuk.
"Kenapa seperti itu, Mas?"