Sorot mata Rayyan kembali tajam menatap Arumi. Arumi masih bisa melihat sorot mata itu meski cahaya lampu yang remang di kamar mereka. Tanpa Arumi sadari ingatannya kembali menerawang jauh ke masa lalu. Dimana Rayyan yang tadinya baik tiba-tiba berubah jahat. Itu yang selalu Arumi takutkan setiap kali bersama Rayyan. Bisa jadi traumanya belum benar-benar hilang.
Rayyan semakin mendekat. Arumi semakin ketakutan. Rayyan tiba-tiba mencium istrinya ini dengan lembut. Hanya beberapa detik, lalu dia lepaskan.
"Yuk rebahan sambil ngobrol. Aku capek soalnya." suara Rayyan merendah sehingga Arumi mulai bisa bernafas lega.
"Iya, Mas. Tapi jawab dulu pertanyaanku. Kamu ngapain di hotel bintang lima?"
"Iya nanti aku jelasin. Tapi sambil rebahan ya." Rayyan merangkul Arumi dari depan lalu didorong pelan agar istrinya yang cerewet ini bisa rebahan.