Arumi memegang benda kotak pipih itu dengan hati gelisah. Gara-gara pembicaraan dengan Afika, dia jadi mikir kemana-mana tentang Rayyan. Berulang kali dia mengecek posisi Rayyan ada di mana. Sampai jam pulang kantor, Arumi masih melihat Rayyan masih berada di Hotel Bintang Lima. Entah sedang apa suaminya itu di sana. Karena sejak di sana, Rayyan tidak menerima panggilan darinya. Perasaannya semakin gelisah.
Sebuah pernikahan memang membutuhkan adanya kepercayaan satu sama lain. Tapi kadang kepercayaan juga bisa disalahgunakan pasangan. Siapapun tidak akan ada yang menggenggam hati pasangannya. Hanya Allah yang bisa. Jadi berserah pada sang pencipta adalah jalan yang terbaik.
"Astagfirullah, tenang Arumi. Jangan su'udzon sama suamimu." Arumi bermonolog sebelum dia pulang. Sambil menenteng tas kerjanya, dia keluar dari kantor. Tak bisa dipungkiri, dia memang sedang curiga pada suaminya. Apa ini akibat dari pembicaraannya dengan Afika? mungkin juga.