Arumi dan Rayyan hanya bisa memandang Jihan dengan tatapan sendu. Mereka tahu Jihan sangat terluka. Apalagi memang semua ini bukan sepenuhnya kesalahan Rayyan. Suami Arumi ini sudah mencoba memberi penjelasan. Tapi Jihan tetap saja tidak mau dengar. Dia malah marah-marah dan kemudian pergi.
"Aku yang salah, Rum. Aku membuat janji yang tidak bisa aku penuhi," ucap Rayyan. Mereka masih di resto dan belum ada niat untuk pergi.
"Iya memang semua salah Mas. Makanya kalau mau ngomong dipikir dulu, Mas. Kamu ga nyangka kan bakalan ada perempuan yang sangat terluka karenamu?" Arumi cemberut. Gara-gara Rayyan, dia harus ikut terlibat dalam masalah ini.
"Siapa yang tahu jika omongan remaja waktu bisa dianggap serius oleh Jihan? iya kalau aku masih sendiri. Ini posisinya aku sudah punya istri dan anak. Masa dia masih maksa mau nikah sama aku. Apa dia mau dipoligami?" ucap Rayyan yang langsung membuat Arumi menoleh ke arahnya.