Arsya melajukan mobilnya ke rumah sakit tempat Jihan di bawa. Dalam hati Arsya merasa kalau Jihan tadi tidak kenapa-kenapa saat dia mengantarnya pulang. Kenapa sekarang ada di rumah sakit? Arsya merasa heran. Entah benar di rumah sakit ini atau tidak, Arsya tidak tahu. Dia hanya berusaha untuk mencari. Bisa saja tadi dia menitipkan dompet ini ke Satpam. Tapi tidak dilakukan Arsya karena dia akan puas jika belum memberikannya pada orangnya langsung. Apalagi itu adalah dompet dan ponsel yang tentu adalah barang penting dan privasi untuk perempuan itu.
Arsya memasuki rumah sakit setelah ia memarkirkan mobilnya terlebih dahulu. Dia menuju ke resepsionis untuk menanyakan pasien atas nama Jihan Ayudita entah siapa nama lengkapnya. Hanya dua kata itu saja yang dia tahu dari satpam rumahnya.
"Selamat malam Pak, ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang resepsionis wanita.
"Permisi mbak, bisa tolong di cekkan pasien atas nama Jihan Ayudita?"