"Kenapa Dokter itu memanggil Edgar dengan nama Allan? siapa Allan? dan hubungan apa Dokter itu dengan Allan?" tanya Maya dengan kening berkerut.
Segera Indira memeriksa luka Edgar dengan sangat serius.
"Ayah...kita harus membawanya ke rumah sakit. Peluru itu bersarang terlalu dalam." ucap Indira dengan wajah cemas.
"Baiklah, aku akan mengeluarkan mobil dulu." ucap Rahmat bergegas pergi untuk menyiapkan mobil.
"Nona siapa nama kamu? dan bagaimana ceritanya Allan bisa tertembak?" tanya Indira dengan wajah serius.
"Namaku Maya, dan dia bukan Allan. Dia Syam, temanku. Dia tertembak oleh beberapa orang yang tidak aku kenal." ucap Maya tidak bisa mengatakan yang sebenarnya pada Indira kalau Edgar telah di tembak beberapa Polisi yang mengejarnya.
Maya berpikir masih belum bisa mempercayai Indira, dan Maya juga tidak ingin Indira mengurungkan niatnya untuk menolong Edgar kalau tahu Edgar bermasalah dengan polisi.