"Yasmin, aku pikir kamu sudah melupakan keinginanmu itu. Tadi aku sempat sedih dan kecewa karena kamu sudah tidur, aku berpikir kamu tidak menginginkan malam pertama kita. Ternyata, kamu sungguh-sungguh menggemaskan Yasmin. Kamu penuh dengan kejutan dan aku tidak bisa menolak setiap apa yang kamu lakukan." ucap Jhonny menelan salivanya dan memejamkan matanya saat Yasmin dengan nakalnya menurunkan celananya perlahan-lahan seolah-olah menyiksanya lebih dulu dalam hasrat yang begitu dalam.
"Aku akan selalu memberi kejutan-kejutan indah padamu Paman. Aku akan memberikan kebahagiaan setiap hari dalam hidup Paman. Aku menginginkan Paman lebih dari apa pun." bisik Yasmin seraya menghisap ceruk leher Jhonny dan menggigitnya dengan kuat.
"Kalau kamu menginginkan aku seharusnya kamu tidak pura-pura tidur Yasmin. Bagaimana kalau tadi aku keluar lagi dan berkumpul dengan teman-teman yang di luar?" ucap Jhonny dengan tatapan penuh.