Hari Rabu adalah hari paling sial bagi Roman. Hari Rabu menolak keberadaan Roman. Bagi Roman, hari Rabu itu bagaikan badai besar di hari yang cerah. Di saat orang lain menikmati matahari, Roman malah tersambar petir berkali-kali.
Kalau Roman bermain game saat hari Rabu, dia pasti akan kalah. Kalau Roman latih tanding saat hari Rabu, dia pasti akan cedera. Pokoknya, dunia seakan menjadi musuh Roman selama 24 jam di hari Rabu.
Entah sejak kapan kutukan itu terjadi. Entah sejak kapan pula Roman telah terbiasa menghadapinya. Yang pasti, Roman harus selalu waspada setiap hari Rabu datang, karena setidaknya akan ada satu kesialan yang menimpa dirinya.
Siang ini, di hari Rabu yang berawan, Roman telah tertimpa banyak kesialan. Bertubi-tubi dari pagi hingga sekarang.
Pertama, dia bangun tidur kesiangan. Entah bagaimana caranya, jarum jam alarmnya tiba-tiba hilang. Jam bekernya jadi tidak berbunyi.