Chereads / You Are Mine, Viona : The Revenge / Chapter 67 - Jennifer in action

Chapter 67 - Jennifer in action

Viona dan kedua adiknya pergi ke air terjun Niagara yang sangat ikonik itu bagaimana tidak air terjun itu adalah air terjun terbesar di dunia yang terletak di perbatasan antara Canada dan Amerika Serikat .  Air terjun ini berjarak sekitar 17 mil (27 km) sebelah utara barat laut dari Buffalo New York dan 75 mil (120 km) tenggara Toronto , Ontario.

Meski tidak terlalu tinggi, Niagara merupakan air terjun yang sangat lebar dan terpopuler di dunia. Lebih dari 6 juta kaki kubik (168.000 m3) air per menit dijatuhkan dan ini merupakan air terjun yang paling kuat di Amerika Utara.

Niagara juga terkenal akan pelangi indahnya yang melintang di tengah derasnya air terjun. Keindahan alam yang terdapat di sekeliling Niagara membuat jutaan orang dari setiap belahan dunia mengunjunginya setiap hari. Apalagi kalau bukan untuk melihat air terjun yang paling populer ini.

Jenni dan Amina sangat takjup melihat keindahan air terjun itu , suara air yang jatuh ke dasar air terjun sangat keras sehingga membuat mereka harus sedikit berteriak jika berbicara satu sama lain . Melihat adik-adiknya takjup Viona hanya tersenyum sambil menikmati hotdog yang sudah mereka beli sebelumnya untuk makan siang .

Karena Viona punya phobia pada ketinggian jadi hanya dia yang tak naik Niagara SkyWheel yang merupakan bianglala terbesar di Canada. Tingginya 175 kaki atau sekitar 53 meter. Ada 42 kabin di Niagara SkyWheel dan kerennya, suhu di tiap kabin tersebut dapat diatur sesuai musim. Saat musim dingin, suhu di dalam kabin terasa hangat. Sebaliknya, saat musim panas, suhu di dalam kabin terasa dingin. Dan karena saat ini sedang memasuki musim dingin maka suhu di dalam kabin terasa hangat sehingga sangat nyaman , Jenni dan Amina nampak sangat menikmati pemandangan air terjun Niagara dari puncak ketinggian . Viona yang sudah pernah menaikinya satu kali enam tahun lalu ketika pergi bersama Zevanya kecil , mengingat masa lalunya membuat Viona sedih . Viona mengingat kematian Zevanya yang begitu cepat padahal dia masih sangat kecil , tak terasa air mata Viona mengalir membasahi wajahnya .

" kenapa susah sekali melupakanmu sayang " ucap Viona lirih sambil memejamkan mata mengingat hari-harinya bersama Zeze kecil dulu .

" kak Vio kau kenapa ? " tanya Jenni tiba-tiba yang sudah ada disamping Viona .

" lho kalian kapan turun ? " tanya balik Viona heran .

" kami hanya naik satu putaran saja kak " jawab Amina cepat .

" kakak kenapa menangis ? " tanya Jenni lagi karena pertanyaan sebelumnya tak dijawab Viona .

" oh itu , aku hanya mengingat kenangan terakhir ku di bianglala ini " jawab Viona tersenyum .

" kau mengingat si kecil lagi ? " tanya Jenni dan Amina hampir bersamaan .

Viona tersenyum dan mengangguk pelan menjawab pertanyaan Jenni dan Amina , ia kemudian bangun dari tempat duduknya tanpa bersuara dan berjalan menuju ke jalan setapak yang kemudian diikuti Jenni dan Amina .

" kita pergi ke tempat lain kalian mau ? " tanya Viona halus .

" boleh yang penting tempatnya seru ya " jawab Amina cepat .

" tentu " ucap Viona tersenyum lebar sambil merangkul dua adiknya itu sambil berjalan menuju taksi yang sudah menunggu mereka .

Viona yang tak bisa menyetir mobil dan tak mau belajar membawa mobil oleh karena itu ia memilih menaiki angkutan umum jika bepergian , karena hari ini adalah harinya bersenang-senang dengan dua adiknya Viona akhirnya menyewa taksi dalam satu hari penuh untuk mengantar mereka bertiga bepergian .

" ini .....

" ya kita sudah sampai di Kanal Rideau " sahut Viona cepat memotong perkataan Amina .

" wawwww... ini yang disebut-sebut tempat festival skating terbesar di Canada ya kak ? " pekik Jenni antusias .

" ya seperti yang kau liat , tapi karena air dikanal ini belum benar-benar beku maka acara skating belum bisa dimulai. Jadi kita naik kapal saja ya " ucap Viona sambil tersenyum .

Amina dan Jenni mengangguk berbarengan , mereka lalu berjalan ke tempat pembelian tiket untuk naik kapal yang biasa digunakan wisatawan untuk melihat pemandangan sekitar kanal dengan menaiki kapal yang merupakan saluran air yang aktif di musim panas .

Saat menaiki kapal Jenni dan Amina banyak sekali mengambil foto dari ponsel mereka masing-masing , Viona hanya menggeleng pelan melihat kelakuan adiknya yang kekanakan itu .  Di pinggir kanal ada jalan khusus pejalan kaki , mereka benar-benar dibuat takjup akan keindahan negara berlambang daun maple itu .

" kakak rela meninggalkan negara indah ini ? " tanya Jenni saat sedang makan di sebuah restoran didekat kanal .

" jika itu sudah jalan yang ditentukan oleh Tuhan maka aku bisa apa " jawab Viona sambil memasukan potongan salmon ke mulutnya.

" ok tapi kakak harus tetap bekerja dirumah sakit , jangan lagi pergi ke desa-desa terpencil seperti dulu . Menunggu kakak kembali dari desa terpencil sungguh membuatku sport jantung " ucap Amina serius .

" ha ha ha tak usah berlebihan ... aku pergi bekerja untuk memeriksa orang dan mengobatinya bukan pergi berperang " sahut Viona dengan tersenyum lebar .

" kakak !!! " pekik Amina dan Jenni bersamaan .

Viona menutup mulutnya melihat dua adiknya marah ia pun mengangguk pelan sambil menyilang kan dua jarinya ke udara untuk berjanji pada Jenni dan Amina , melihat Viona sudah berjanji untuk tak melakukan hal membahayakan lagi akhirnya membuat kedua  gadis itu akhirnya menghela nafas panjang karena merasa lega .

Amina yang berhati lebih lembut dari Jenni merasakan bagaimana masa-masa disaat Viona sangat getol bepergian ke daerah-daerah yang jauh dari perkotaan di Inggris , ia mengunjungi bidan desa yang masih bertahan di daerah terpencil untuk memberikan bantuan obat-obatan . Saat itu Viona hampir tewas kalau tidak mendapatkan pertolongan dari orang yang tak dikenal saat mobil yang ia kendarai hampir jatuh ke jurang karena terjadi selip ban , hal ini juga yang akhirnya membuat Viona tak berani membawa mobil lagi .

Peristiwa kecelakaan Viona pun akhirnya terdengar oleh pihak rumah sakit besar , oleh karena itu mereka menarik Viona untuk bekerja di kota sebagai bentuk penghargaan untuk Viona yang mendedikasikan dirinya . Padahal menurut Viona apa yang ia lakukan bukanlah hal yang besar , menurut Viona bekerja di daerah terpencil akan benar-benar mengasah kemampuannya sebagai dokter yang ahli akan tetapi karena desakan Jenni dan Amina waktu itu akhirnya membuat Viona meninggalkan pekerjaan lamanya lalu bekerja di rumah sakit terbesar di London yang kemudian membuatnya terkenal dengan sebutan dokter Angel .

" sudahlah jangan diingat-ingat lagi yang sudah berlalu bukankah itu yang sering kalian katakan padaku " ucap Viona menghentikan perkataan Amina yang membahas sepak terjang Viona dulu .

" akh selalu begitu kau kak , tak pernah berubah !! " sengit Amina dengan jengkel .

" he he ya sudah ayo kita pergi ke bioskop kita nonton sepertinya film Charlie angel's yang baru sudah tanyang " sahut Viona mengajak dia adiknya pergi menonton film .

" ok " jawab Jenni cepat .

Mereka pun akhirnya pergi ke sebuah mall di pusat kota dengan menaiki taksi , tak lama kemudian mereka sampai di mall yang dituju saat sedang berjalan di mall tiba-tiba secara tak sengaja Viona menabrak seseorang yang tengah berjalan .

" kemana matamu !!! " teriak wanita itu keras .

" maaf saya tak sengajaa ... dokter Ammy ? " ucap Viona kaget begitu melihat wanita yang ia tabrak .

" dokter viona... " cicit dokter Ammy lirih , ia merasa takut karena sudah membentak Viona sebelumnya .

Plak ...

Tiba-tiba Jenni melayangkan tangannya ke pipi dokter Ammy sehingga membuat semua orang kaget termasuk para dokter di rumah sakit Global Bross yang rupanya tengah pergi makan bersama dalam rangka perayaan terpilihnya dokter Adam sebagai profesor yang baru , bersama dengan para eksekutif termasuk Fernando .

" kau ... beraninya kau menamparku ..

" kenapa memangnya ?? kau pikir kau siapa ? kau tak pantas dipanggil dokter kalau tak bisa mengatur dirimu supaya tak berkata kasar pada orang lain seenaknya " sahut Jenni memotong perkataan dokter Ammy , Jenni kesal karena Viona dibentak secara kasar didepan umum .

" hei kalian ... kalian para dokter senior bukan tolong ajari dokter muda ini untuk lebih sopan pada orang supaya tak ada lagi orang yang menamparnya dikemudian hari " imbuh Jenni sambil berteriak ke arah rombongan para dokter yang berada tak jauh dari posisi mereka saat ini .

" Jenn ..cukup " ucap Viona lembut mencoba menenangkan adiknya yang pemarah itu .

" kak Vio terlalu baik tapi tidak denganku !! dan kau dokter muda siapapun namamu sekali lagi aku tau kau berkata kasar pada kakakku aku akan datang untuk menjahit mulutmu !! ingat itu " hardik Jenni sambil menatap tajam ke arah dokter Ammy yang shock , ia tak menyangka akan diperlakukan sekasar itu oleh Jenni .

" ayo kak kita pergi , aku sudah tak minat nonton film disini " ucap Jenni cepat sambil menarik tangan Viona untuk segera pergi meninggalkan mall .

Viona terpaksa menuruti keinginan Jenni ia tau kalau Jenni marah ia bisa berbuat nekat oleh karena itu Viona memilih mengalah , sementara Amina hanya tersenyum simpul melihat Jenni marah seperti tadi . Selama di London ketika ada orang yang berusaha menyakiti Viona maka Jenni akan maju terlebih dahulu , walau dia wanita tapi kemampuan bela dirinya cukup hebat . Masa lalunya yang suram sudah membentuk karakternya yang keras , akan tetapi setelah Viona datang ke hidupnya perlahan sifat kasar Jenni berubah sedikit demi sedikit .

" rupanya gadis kasar itu datang " ucap profesor Frank yang mengenali Jenni dan Amina .

" apa maksudmu prof ? " tanya dokter Lila penasaran .

" mereka berdua adalah sahabat baik dokter Viona waktu di London dulu " jawab profesor Frank sambil tersenyum .

Fernando yang mendengar perkataan sang adik kemudian tersenyum tipis .

" rupanya kau mempunyai singa yang menjagamu Vio " ucap Viona dalam hati .

Bersambung