Viona turun dari taksi dengan bersemangat ia kemudian berlari ke arah terminal kedatangan internasional , senyum Viona mengembang ketika melihat dua orang gadis yang sangat ia kenal selama hampir enam tahun ini .
" Jenni .... Amina ... " teriak Viona sambil melambaikan tangannya ke udara .
" kak Vio .... " jerit Amina dan Jenni bersamaan sambil berlari ke arah Viona .
Viona juga langsung menghampiri dua gadis yang sudah ia anggap sebagai adik itu , jadilah mereka bertiga berpelukan di depan umum dimana banyak orang yang tersenyum melihat tingkah tiga gadis dewasa yang saling berpelukan sambil menangis karena menahan rindu .
" aku rindu pada kalian " isak Viona penuh kebahagiaan .
" aku juga kak " jawab Amina sambil terus memeluk Viona .
" kakak sehat kan ? " tanya Jenni sambil menyentuh wajah Viona yang terlihat agak pucat karena kompetisi di rumah sakit benar-benar membuatnya kurang istirahat .
" aku sehat !!! ayo kita ke apartemenku " ajak Viona pada dua adiknya itu .
Jenni dan Amina mengangguk pelan lalu mengikuti langkah Viona sambil membawa dua koper besar mereka . Viona menghentikan taksi untuk mengantar mereka pulang , walau Viona lelah sehabis bekerja tapi semua rasa lelahnya hilang ketika melihat Jenni dan Amina . Tak begitu lama akhirnya taksi yang membawa mereka berhenti di depan apartemen yang cukup bagus , setelah apartemen lamanya dihancurkan oleh Jessica sewaktu ia masih hidup akhirnya memaksa Viona berpindah tempat tinggal lagi . Bedanya kali ini tempat ia tinggal tidak diketahui oleh Fernando ataupun Frank bahkan Andrew juga belum mengetahui apartemen baru Viona , sebenarnya Viona sudah dicarikan apartemem oleh Fernando tapi karena ia merasa tak enak akhirnya Viona keluar dari apartemen itu dan memilih apartemen yang sekarang ini .
" jadi disini kakak tinggal " ucap Jenni ketika sudah masuk ke dalam apartemen .
" iya aku tinggal disini tak ada yang mengetahui Jen " sahut Viona sambil tersenyum , ia kemudian sibuk di dapur untuk membuatkan jus kesukaan dua adiknya itu .
" aku harap kalian akan lama tinggal disini " imbuh Viona penuh harap .
" kalau kami terlalu lama disini bagaimana dengan toko muffin kak ? " celetuk Amina yang sudah merebahkan tubuh diatas sofa .
" he he itu bisa dipikirkan nantinya aku senang kalian datang ... oh iya ini minum kalian " ucap Viona sambil meletakkan dua gelas jus strawberry di atas meja .
Melihat ada jus favorit sudah terhidang sontak membuat Jenni dan Amina langsung bergerak , mereka berdua langsung menghabiskan minuman sehat itu tanpa sisa sehingga membuat Viona tersenyum bahagia . Mereka bertiga kemudian kembali berpelukan berpisah selama hampir satu tahun benar-benar membuat Jenni dan Amina serindu itu pada Viona .
Karena hari sudah beranjak malam Viona kemudian membuat makan malam untuk dua adiknya itu , Viona sengaja membuat masakan kesukaan Jenni dan Amina . Setalah hampir satu jam berkutat di dapur akhirnya makanan pun siap dihidangkan , aroma wangi dari masakan yang Viona buat langsung membuat Jenni dan Amina berkumpul di meja makan dekat pantry . Tanpa basa-basi Jenni dan Amina langsung memakan turkey panggang buatan Viona dengan lahap , melihat kedua adiknya makan dengan lahap membuat Viona akhirnya merasa lapar . Jadilah malam itu terjadi pesta satu ekor turkey panggang buatan Viona .
" ayo kita tidur bersama " ajak Viona pada Jenni dan Amina sambil menurunkan kasur lantai ke depan televisi .
" asikkk ....." pekik Amina girang .
" aku tak mau ditengah-tengah kalian tapi ya " celetuk Jenni sambil mengeringkan rambutnya yang basah karena baru selesai mandi .
Setelah rambut Jenni kering jadilah mereka bertiga tidur bersama dalam satu kasur di lantai dengan posisi Viona ada ditengah sementara Jenni dan Amina ada dikanan kiri Viona , mereka bertiga ngobrol banyak membahas hal serius mulai dari rencana Jenni dan Amina yang akan membuka satu toko lagi dan sampai membahas pekerjaan Viona termasuk kompetisi yang sedang berlangsung dirumah sakit sampai jam tiga pagi .
" ayo tidur udah hampir pagi " ucap Viona sambil menguap .
" sepertinya waktu berjalan sangat cepat kalau kita bergosip ya he he he ..." imbuh Jenni .
"mmmmm ...." sahut Amina yang sudah tepar karena sudah K.O .
Suara Amina adalah suara terahir yang terdengar karena ketiga sahabat itu kemudian tertidur mengarungi alam mimpinya masing-masing , meskipun mereka tertidur dari wajah gadis-gadis beda kewarganegaraan itu terpancar sebuah senyum kebahagiaan yang sama .
Suara burung-burung yang berkicau di balkon akhirnya membangunkan Viona dari alam mimpinya , saat ia melirik ke arah jam di atas nakas Viona kaget karena rupanya hari sudah siang .
" bukankah kau memang tak menginginkan ini Vio " ucap Viona lirih sambil tersenyum melirik ke arah Jenni dan Amina yang masih tidur sambil memeluk dirinya .
" kakak sudah bangun ? " tanya Jenni sambil menggeliat .
" jam berapa kak ? " imbuh Amina sembari merapatkan selimutnya .
" sudah jam delapan pagi , ayo bangun kalian pasti lapar kan " jawab Viona sambil berdiri .
Melihat Viona bangun justru membuat Jenni dan Amina kembali tidur sambil berpelukan , Viona hanya tertawa melihat tingkah dua adiknya itu . Ia pun memilih untuk membuat sarapan di dapur , Viona membuat pancake dengan syrup maple yang dihiasi irisan buah kiwi . Setelah memasak lebih dari tiga puluh menit akhirnya makanan buatan Viona siap dinikmati , aroma wangi dari pancake hangat akhirnya membuat Jenni dan Amina bangun . Dua gadis itu langsung duduk di kursi makan menanti teh hangat yang sedang dibuat Viona sebagai pelengkap .
" ini teh hijaunya nona nona ..... " ucap Viona berkelakar sambil membawa tiga gelas teh hijau hangat ke meja makan dimana Jenni dan Amina nampak sudah tak sabar untuk makan .
" wahh ... makasih kak " pekik Jenni dan Amina hampir bersamaan .
Mereka pun kemudian menikmati sarapan bersama setelah hampir satu tahun berpisah , dulu sewaktu di London tiap pagi jika Viona masuk kerja pagi mereka pasti akan makan bersama sebagai ritual khusus tiap pagi .Merasakan kehangatan itu lagi membuat Viona mengucap syukur berkali-kali dalam hati .
" hari ini kita kemana kak ? " tanya Amina bersemangat .
" kita ke tempat hiburan saja ayo ... Canada kan banyak tempat bagus kak vio " ucap Jenni menimpali perkataan Amina .
" oke kita jalan-jalan ke air terjun Niagara setelah aku menyelesaikan urusanku di rumah sakit ya " sahut Viona dengan tersenyum
" asikkkkk " jerit Amina dan Jenni berbarengan seperti anak kecil yang mendapatkan hadiah .
Viona tersenyum melihat kelakuan Jenni dan Amina yang kekanakan , ia kemudian mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan pada suster Tina .
" mungkin ini cara Tuhan memberikan jawaban atas doa-doaku " ucap Viona lirih sambil menatap ponselnya yang sedang mengirim pesan pada suster Tina .
Viona kemudian memilih mandi untuk bersiap pergi bersama Jenni dan Amina ke rumah sakit , apapun yang terjadi nanti Viona sudah siap dengan konsekuensinya .
Rumah sakit Global Bross
Kompetisi hari terakhir sudah dimulai dari sembilan dimana para kandidat calon profesor sedang mempresentasikan hasil laporan setelah melakukan penelitian selama empat hari , profesor Frank nampak gelisah ketika tak melihat Viona datang ia berdiri dan berjalan sambil melihat ke jam yang ada ditangannya .
Suster Tina berlari dengan tergesa-gesa ke arah ruang presentasi dengan membawa ponselnya .
" profesor profesor Frank .." teriak suster Tina dengan nafas tersengal-sengal .
" dimana dokter viona !!! jam berapa ini kenapa dia belum sampai ... gilirannya sebentar lagi " hardik profesor Frank pada suster Tina .
" dokter Viona bilang akan sedikit telat prof " jawab suster Tina takut .
" maaf saya telat .... " ucap Viona setengah berlari sambil membawa berkas ditangannya .
" sudahlah jangan bicara lagi , cepat masuk dan bersiap giliranmu sebentar lagi " titah profesor Frank dingin .
Viona mengangguk pelan lalu berjalan dengan anggun ke ruang presentasi dimana terdapat beberapa profesor senior tengah menunggu dirinya untuk melihat laporan yang Viona buat , tak begitu lama kemudian Viona keluar dengan sebuah senyum mengembang diwajahnya . Melihat ekspresi Viona membuat para saingan Viona bertambah kesal begitupun profesor Frank yang merasa gemas melihat tingkah Viona .
" bagaimana ? " tanya profesor Frank cepat ketika Viona keluar.
" everything is fine " jawab Viona dengan tersenyum .
" karena sudah selesai saya permisi prof ....
" oke hasilnya sudah keluar sebaiknya kalian menunggu disini " ucap dokter Lily dengan suara tinggi hingga membuat Viona tak dapat menyelesaikan perkataannya .
Tak lama kemudian keluarlah para profesor senior ke ruang rapat bersama beberapa petinggi rumah sakit termasuk Fernando yang berjalan dengan tatapan marah . Mereka duduk di kursinya masing-masing lalu seorang MC berdiri dan bersiap membacakan hasil .
" terima kasih atas partisipasi dua puluh orang dokter terpilih yang sudah mengikuti kompetisi dan kali ini kami akan membacakan hasil , setelah melalui diskusi panjang akhirnya kami ingin mengucapkan selamat kepada dokter Adam atas terpilihnya menjadi profesor muda tahun ini " ucap seorang MC membacakan hasil yang kemudian disambut tepuk tangan semua orang yang ada diruang rapat termasuk Viona yang terlihat sangat bersemangat bertepuk tangan .
Para dokter kemudian berhamburan ke arah dokter Adam untuk memberikan ucapan selamat begitu juga dengan Viona .
" selamat dokter Adam " ucap Viona memberikan selamat pada dokter pria itu dengan tulus .
" terima kasih dokter Viona " jawab dokter Adam sambil tersenyum .
Viona kemudian menghela nafas panjang dan secara tak sengaja melihat ke arah Fernando yang sejak tadi menatapnya tanpa henti dengan tatapan dingin penuh kemarahan , Viona hanya tersenyum tipis melihat Fernando seperti itu ia kemudian berjalan ke arah profesor Frank yang masih shock dengan hasil kompetisi .
" terima kasih prof atas bimbingan selama beberapa hari ini " ucap Viona tulus .
" apa kau tak melakukan kesalahan sewaktu presentasi tadi didalam dokter ? " tanya profesor Frank serius.
" no , sudahlah bukankah hasilnya sudah keluar bukankah kita harus sportif " jawab Viona sambil tersenyum riang .
Melihat senyum Viona semua orang heran termasuk suster Tina , bagaimana mungkin orang yang kalah berkompetisi bisa setenang dan seriang itu .Mereka kemudian kembali ke pekerjaan masing-masing , Viona yang sudah ijin hari ini langsung pergi ke loker untuk berganti baju . Setelah berganti pakaian casual Viona segera berjalan menuju pintu keluar .
" kak Vio ..." teriak Amina dan Jenni bersamaan sambil melambaikan tangan ke arah Viona yang berjalan dari pintu keluar .
" bagaimana kak ? " tanya Jenni dengan bersemangat .
" ya seperti yang aku ceritakan pada kalian semalam , aku tak akan mengambil posisi itu masih banyak yang perlu aku pelajari bukankah kalian bilang rumah sakit di daerah Clovelly masih kurang dokter nah aku akan mengajukan lamaranku kesana " jawab Viona sambil tersenyum .
Deg
Deg
Mendengar perkataan Viona membuat Fernando dan profesor Frank yang sedang berdiri di dekat jendela bisa mendengar dengan sangat jelas semua percakapan tiga gadis itu .
" jadi kau ingin kembali ke London Vio " ucap Fernando dalam hati .
Profesor Frank langsung berbalik badan dan berjalan ke ruang para profesor senior dengan emosi , ia tau kalau Viona tak akan mungkin kalah kalau karena ia sudah mengecek semua hasil laporan yang sudah Viona buat sebelumnya .
" aku tau kau pasti melakukan sesuatu Viona " ucap profesor Frank lirih .
Bersambung