Chereads / Justice sword (Revisi) / Chapter 141 - Necromancher king

Chapter 141 - Necromancher king

Setibanya di kota Ustgard, tidak terlihat penduduk. Mungkinkah penduduk disembunyikan di satu tempat? Bisa jadi di kastil Ustgard, dilindungi oleh Theodore dan satu pleton pasukan yang dibawa oleh James Norington.

Sementara pasukan musuh lagi berkerumun di satu titik. Nirvana berlari menuju ke sana.

Mulai dekat....

Semakin dekat!

Tau-tau ada kesatria demi-human terhempas kehadapan Nirvana. Kondisinya mengerikan, tebasan mengirisnya sangat dalam. Selain zirah yang sobek, perisai terbelah.

Nirvana berhenti, Rika terkejut, menabrak dari belakang.

"Aduh," keluh Rika.

Nirvana masih diam, tercengang.

"Ada apa sih?" Tanya Rika.

Nirvana masih diam, Rika jadi bingung atas sikap Nirvana yang membeku, merinding. Sampai Rika ikut melihat kearah yang dilihat Nirvana. Akhirnya Rika membuat mimik yang serupa.

Bagaimana tidak....

Dihadapannya, kesatria berzirah hitam. Memegang perisai besar, pedang satu tangan yang bahkan lebih besar dari long sword. Kulit kesatria berzirah hitam, nampak seperti kulit manusia yang telah diawetkan. Itu seperti kulit mumi yang tidak dibalut perban.

Seorang dipukul perisai, tubuhnya terlempar tepat diatas Nirvana dan mendarat jauh dibelakang Nirvana. Kesatria zirah hitam, nampak agak mengerikan.

Mengayunkan pedang, melingkar. Semua pasukan demi-human itu ditebang dalam dua sampai tiga ayunan memutar. Tenaganya amat mengerikan. Itu tenaga raksasa.

"Besarnya.... seperti raksasa," Rika tercengang.

Kesatria berzirah hitam, tingginya mencapai 2,4 meter dalam posisi postur bungkuk. Tingginya ditafsir mencapai tiga meter.

Kesatria demi-human berlari menerjang menebas, tapi kesatria zirah hitam menebasnya terlebih dahulu. Seorang mencoba untuk menangkis, tapi sungguh malang.

Pedangnya terbelah, tubuh bagian atas ikut terbelah. Tubuh kesatria demi-human, terbelah menjadi dua.

"Huek." Rika mual, memuntahkan angin dan cairan lambung.

"Tidak salah lagi!" Nirvana terus menyaksikan pertempuran.

Sekumpulan kesatria demi-human yang malang itu, dibantai habis. Mayat-mayat berjatuhan, banyak tubuh yang terbelah. Tidak ada pedang yang utuh. Semua bilahnya akan patah dalam sekali benturan dengan kesatria zirah hitam.

"Lebih kuat dari cursed knight--"

"Apa?"

"Tidak salah lagi! Itu dead knight."

Nirvana menyebut kesatria zirah hitam sebagai dead knight.

Setidaknya ada seribu kesatria demi-human yang tewas, dibantai oleh kesatria berzirah hitam ini.

Dead knight, buas seperti mesin pembunuh. Beberapa kesatria demi-human melarikan diri dan ketakutan setengah mati.

Dead knight melihat Nirvana dan secara buas berlari kearah Nirvana. Tindak-tanduknya seperti tidak terkendali.

"Bagaimana ini?" Rika dilanda kepanikan. Yang dilakukan Rika hanya berdiri dibelakang Nirvana.

Dead knight mulai berlari kearah Nirvana.

"Larilah!"

Setelah Nirvana meminta Rika melarikan diri, Rika pun berlari kearah lain. Sementara Nirvana berdiam ditempat. Nirvana mulai mengalirkan kaki dengan natural energi, blue vision. Dead knight mengayunkan pedang berulir.

Nirvana pun melompat mundur dengan tenaga blue vision. Bilah pedang dead knight meleset, telah dihindari oleh Nirvana. Dengan tenaga besar, dead knight berlari kearah Nirvana dan menabraknya dengan perisai besar. Nirvana ada dalam posisi mati langkah.

Nirvana memakai blue vision, membentuk cangkang pelindung berwujud biru transparan. Zirah berwarna biru transparan hanya berupa sepasang arm guard saja. Tubuh bagian atas dilapisi dengan cangkang blue vision, berbentuk seperti armor kevlar.

Benturan pertama dapat ditahan dengan retaknya cangkang yang dibentuk blue vision. Dead knight mengayunkan perisai menyamping. Ayunan perisai sangat kuat hingga Nirvana terhempas. Damage awal diredam cangkang blue vision. Namun tubuh belakang Nirvana membentur dinding rumah. Dead knight sengaja menghempaskan Nirvana agar membentur tembok.

Tergeletak, terkena stun selama beberapa saat. Butuh empat detik untuk menahan sakitnya. Butuh belasan detik untuk berdiri lagi.

Rika melesatkan pisau air secara bertubi-tubi, agar perhatian dead knight teralihkan padanya. Rika berhasil memberi waktu kepada Nirvana untuk terbebas dari stun. Belasan, puluhan pisau air Rika lepaskan dalam satu waktu. Ini menghabiskan seluruh mana point yang Rika punya. Akhirnya dead knight berlari kearah Rika. Rika melarikan diri dari dead knight.

Beberapa saat kemudian, Nirvana telah bangkit.

Terbebas dari status stun. Nirvana berlari kearah dead knight untuk mencegah Rika diserang. Api biru lemah tidak mengalihkan fokusnya. Seolah tidak berasa sama sekali terhadap dead knight. Nirvana memakai lifrasil, mengorbankan banyak sekali lif pointnya untuk memperkuat kinesis apinya.

Ektoplasma pyrokinesis !!

Ledakan api biru, jauh lebih kuat daripada api yang ditembak untuk melawan centaur. Nirvana telah mengorbankan banyak lif pointnya untuk serangan ini. Tubuh dead knight sedikit terhentak, seolah merasa sakit. Fokus dead knight kembali tertuju kepada Nirvana.

Dead knight kini berlari kearah Nirvana.

Nirvana mengalirkan energi sihir untuk memperkuat justice sword. Pedang diselimuti oleh seberkas cahaya emas. Teknik bawaan yang dapat digunakan oleh pengguna justice sword secara otomatis.

Nirvana mengalirkan energi magis untuk memperkuat parry. Setiap justice sword dialiri cahaya emas, defense nya sangat kuat.

Justice sword dulunya pernah menahan ledakan api berkekuatan menengah dalam posisi bertahan. Dimana Nirvana kokoh berdiri, sementara seorang dibelakangnya terhempas, menderita kerusakan.

Bagaimana dengan sekarang?

Dead knight berlari, kian dekat. Nirvana memasang posisi parry, dengan pedang diselimuti cahaya keemasan. Tangan kanan, kuat mencengkeram gagang pedang. Tangan kiri memegang bilahnya. Mencengkeram dibagian tumpul.

Dead knight mengayunkan pedang secara horizontal.

Hempasan angin kencang muncul seiring dengan kuatnya ayunan pedang dead knight. Justice sword dengan kokoh menahan pedangnya.

Sesaat setelah benturan terjadi, Nirvana terhempas jauh. Bahkan kakinya tidak menyentuh tanah. Kakinya ada beberapa sentimeter diatas tanah. Nirvana terhempas kearah belakang, sejauh dua puluh meter. Berguling ditanah sebelum berhenti menggores tanah tandus.

Seolah dead knight mengira kalau lawannya telah tewas, ia diam.

Beberapa saat kemudian Nirvana bangkit. Posisi merangkak, melihat bilah pedangnya tetap utuh tapi dengan retak yang sangat tebal. Nirvana mengayunkan pedangnya ketanah, membenturkannya. Lalu bilah justice sword patah.

"Nyaris," gumam Nirvana.

Parry menjadi sangat kuat setiap justice sword diselimuti seberkas cahaya emas. Nirvana berhasil menahan tebasan kuat dari dead knight. Tidak ada sedikitpun luka dialami atas serangan tadi. Tidak, kecuali luka akibat bergesekan dengan permukaan tanah tandus.

Saat Nirvana memunculkan ulang justice sword, bilah kembali utuh.

"Dead knight sangat mengerikan," keluh Nirvana.

Menyadari lawannya tetap hidup, dead knight mengangkat pedang keatas. Bersiap melakukan atack wave, namun bukan white magic berkonsentrasi. Udara tipis mulai diserap oleh pedang. Lalu pusaran udara tajam terkonsentrasi pada pedang dead knight.

Nampaknya dead knight berniat melepas gelombang serang yang berbasis udara tajam. Saat angin sudah sangat pekat, dead knight mengayunkan pedang kearah musuhan. Gelombang serang yang nyaris tak terlihat melesat kearah Nirvana. Melesat, cepat, kuat.

Satu-satunya cara Nirvana untuk menyadari datangnya atack wave adalah, goresan pada tanahnya. Gelombang serang berbasis udara tajam, mengiris tanah seiring datangnya arah udara cekung yang datang. Nirvana mulai mengaliri pedang dengan energi magis.

Pedangnya baru sedikit diselimuti cahaya emas, namun udara tajam sudah didepan matanya. Nirvana menebas udara tajam. Udaranya terbelah, namun mengenai perut Nirvana dari kedua sisi. Kanan dan kiri, dirobek udara tajam. Robekan diperutnya, tidak begitu dalam.

Slash....

Seketika Nirvana tergeletak, lemah, tengkurap di tanah. Pandangan pun perlahan kabur, remang-remang. Banyak tenaga, terkuras seiring dengan tumpahnya beberapa mili liter darah segar.

Beberapa saat kemudian, Nirvana merasa seseorang sedang berdiri dihadapannya.

"Sepertinya kamu sedikit melukai dead knight ku. Selamat, kamu bisa survive dari dead knight milikku."

Dengan penglihatan yang mulai membaik, Nirvana menengadah, mencoba melihat orang yang ada didepannya.

"Maaf, undead ku lepas kendali sehingga menyerang mu. Tapi aku kaget melihat kamu bisa bertahan dari serangan dead knight ku, ini undead kelas menengah loh."

Mencoba berdiri, Nirvana masih merangkak dengan tubuh bertumpu pada lengan. Lengannya bertumpu pada tanah yang ia dorong. Nirvana mencapai kondisi yang kritis, health point nya sudah memerah. Terlebih ada luka yang terbuka.

Saking angkuhnya orang itu, tidak ingin mengetahui nama orang lain tetapi memperkenalkan diri secara sepihak. Terlebih, dia tak memberi nama asli melainkan julukan saja.

"Dengar ini pemuda, aku adalah necromancher king! Pertemuan berikutnya, dead knigth ku akan memenggal kepalamu, dengar itu!"

Pria dengan jubah hitam compang camping, memakai tongkat sihir dengan tengkorak manusia ada di atasnya. Pria yang mengaku raja necromancy, kelihatannya angkuh.

"Aku akan mengambil mayat dari pasukan demi-human yang kalah!"

Nirvana tidak memperdulikan itu. Lagipula Nirvana sudah kalah oleh dead knight. Apabila menentang, keadaan akan lebih parah. Bahkan bisa-bisa, tamat riwayatnya. Mati sebelum menjadi lebih kuat, sama dengan kekonyolan yang mutlak.

Necromancher king menyulap tumpukan mayat. Lingkaran sihir tercipta di setiap mayatnya. Rika berlari kearah Nirvana, duduk, berjongkok disampingnya. Rika memakai sihir air penyembuhan.

"Ya ampun, lukanya berat. Bahaya kalau tidak ditutup sekarang." Rika memberi perawatan. Nada penuh kekhawatiran diberikan oleh Rika.

Luka yang terbuka, perlahan mulai menutup.

"Kamu, diam dan berbaring!" Rika menasehati dengan galaknya.

Perawatan dilakukan Rika dengan sangat maksimal.

Setiap familiar akan memiliki rune yang berisi talent. Setiap familiar memiliki talent. Talent yang Rika miliki, adalah master sihir air. Ini talent yang membuat kemampuan penyembuhan berbasis air menjadi meningkat drastis. Talent ini juga mempermudah Rika menguasai fusion spell, pisau air.

Tiba-tiba....

Mayat para demi-human bangkit menjadi pasukan undead. Mereka bukan bangkit untuk kembali ke peperangan. Mereka, sepenuhnya menjadi bidak necromancher king.

Necromancher king bergegas pergi. Baik dead knight maupun tentara undead, mengikutinya.

"Kemanakah mereka pergi?" Rika masih memulihkan Nirvana dari luka-lukanya.

Nirvana yang berbaring rileks di tanah tandus, segera menengadah, ingin melihat apa yang dilihat Rika.

"Jangan gerak dulu! Ish, bandel banget." Rika mengomeli Nirvana untuk kedua kalinya.

Hanya bisa terbaring, menunggu sampai dipulihkan.

Nirvana merasa ada seorang yang mendarat disekitarnya. Seolah ia habis melompat dari atas gadung. Sepertinya orang itu baru selesai mengintai dari atas bangunan.

Nirvana tidak bisa mengenalinya sampai orang itu bersuara.

"Keadaan bisa lebih buruk dari ini, percayalah."

"Theodore?"

Kemana perginya Phoenix avatar ketika Nirvana sedang dibuat sulit oleh dead knight?

Menyebalkan.