Chereads / Justice sword (Revisi) / Chapter 139 - Deklarasi perang

Chapter 139 - Deklarasi perang

Nirvana berdiri di teras kamarnya. Melihat sebagian kota Ustgard dari ketinggian. Tidak lama, kupu-kupu hitam menghampirinya lagi.

"Apa yang kamu lakukan! Cepat turunlah ke lantai bawah! Ruang tengah yang tadi, loh. Ingat, kamu kemari bukan untuk santai-santai."

Suara Satella terdengar, dengan kupu-kupu hitam jadi perantara. Setelah ditegur, Nirvana berfikir, memang ada apa? Situasi apa yang membuat dia diperingati untuk bergegas? Nirvana beranjak pergi.

Singkat cerita, Nirvana sampai di ruang tengah.

Entah bagaimana, di ruang tengah terdapat James Norington dan war butler yang bernama Virgo.

"Kalian?" Nirvana bingung.

"Akan ada sekutu yang bertamu, makanya aku datang ke sini untuk bantu-bantu mengurus kastil ini," tukas Virgo.

"Aku memimpin membawa satu peleton kesatria. Aku diberikan perintah untuk berjaga di kastil Ustgard," ujar Norington.

"Hai, Nirvana," seru Rika.

Rika berada diujung ruangan. Rika berada dekat lorong ke ruang tamu. Nirvana menghampirinya.

"Kesatria rambut merah, kesatria pedang naga pergi ke luar. Kesatria pedang naga lagi berpatroli di pos perbatasan," kata Rika.

"Ray?" Rika mengangguk atas nada bertanya Nirvana.

"Aku diperintahkan mengantarmu selama di kota. Aku sarankan kamu berkeliling," Rika menjelaskan.

Kupu-kupu hitam, bidak sihir Satella datang lagi.

"Aku sarankan kamu pergi ke pos perbatasan!" Satella memberi nada perintah.

"Yuk, aku antar," seru Rika.

Scene berganti dengan mereka berjalan di jalanan kota, hampir tak berbatu, hanya tanah merah yang gersang. Ini membuat Kota Ustgard terlihat seperti kota-kota di film American koboi.

Tidak banyak pohon disana, ada beberapa pohon dengan daun yang rontok dan sisa sedikit. Tidak ada alun-alun kota. Tapi di titik paling tengah, ada satu pohon besar yang berdaun ungu. Pohon unik super langka, daunnya rontok sekali.

Pohon yang tingginya tujuh belas meter.

Di sekeliling pohon ada banyak bangunan utama kota Ustgard, dengan jumlah lantai lebih dari empat. Ada balai kota, ada bengkel pandai besi, kastil kota Ustgard, kemudian bar dan restoran, bank, pasar regional dan sebagainya.

Terus melangkah menuju gerbang kota Ustgard.

Nirvana melihat pemuda yang berpakaian biasa, tapi memakai lencana tembaga. Itu berasal dari gagasannya tentang atribut para petugas keamanan kota, sheriff.

Nirvana bangga karena gagasan miliknya dipakai.

Ada gubuk yang terbuat dari kayu, bangunan satu lantai. Gubuk itu memiliki plang besi bertuliskan kantor sheriff. Ada banyak gubuk reyot merupakan rumah warga. Perekonomian di kota perbatasan, kurang begitu baik.

Ada area yang dipagari. Pagarnya mirip pagar perkebunan ataupun peternakan. Di dalam pagar kecil, terdapat area perkemahan. Kemah yang mirip base Jeageris. Itu tenda yang disebut paviliun, kebanyakan memiliki dua tiang.

Nirvana menyadari bahwa yang didalam area base paviliun punya seragam yang mirip dengan Ray.

Itu royal guard!

Tapi kenapa pasukan royal guard tinggal di paviliun, bukan tinggal didalam kastil kota? Nirvana diam, hingga seorang sheriff menegur.

"Ada apa?" Tanya sheriff yang lagi berpatroli.

"Itu, kenapa kesatria royal guard membangun base tenda seperti ini bukannya tinggal di bangunan permanen atau di kastil?" Tanya Nirvana.

"Di kota ini infrastruktur memang terbelakang. Lagipula mereka ingin membangun paviliun di sini agar mampu mengawasi situasi kota ini. Mereka ingin memantau kota ini dengan baik," ujar sheriff.

Singkat cerita, Nirvana berjalan menuju pos perbatasan.

*****

Outpost building.

Setelah menyusuri jalan setapak, Nirvana tiba di pos perbatasan. Di jarak dua kilometer kedepan, ada tiang-tiang penanda perbatasan.

Sebuah bangunan petak kecil satu lantai, jendela tanpa kaca. Inilah bangunan pos penjagaan. Di dunia Nirvana, itu biasanya disebut pos ronda. Di sana hanya ada dua orang berzirah. Seperti kesatria biasa.

Mungkinkah, selain kamp pasukan Gilles dan tim sheriff Wilhelm, ada pasukan lainnya? Mungkin pasukan patroli kota Ustgard.

Di sana ada Ray Valerious. Berarti jumlahnya ada tiga orang penjaga perbatasan disini. Keberadaan Ray, meningkatkan keamanan suatu wilayah yang dijaganya.

Bagaimana tidak....

Ray adalah letnan royal guard sekaligus pewaris pedang naga.

"Ya, kita berjumpa lagi," Ray menyapa.

Nirvana hanya membalas dengan melambaikan tangan.

Nirvana berdiri disana. Ini lebih seperti Nirvana melihat-lihat pemandangan daripada berjaga.

Dua puluh menit berlalu....

Datanglah sekumpulan pasukan demi-human. Mereka itu pasukan pejalan kaki.

"Mereka, beast warrior?" Seorang penjaga kelihatan cemas.

Dari sekumpulan pasukan, hanya seorang yang mendekat, jalan kaki. Sepertinya dia pembawa pesan. Ia adalah ras manusia kucing, mulai mendekati outpost building.

Di sana ada berbagai sub ras dari demi-human.

Ada serigala berpostur manusia. Atroce adalah sebutan untuk ras serigala berpostur manusia. Ada manusia kucing, disebut nekomata. Kemudian ada ras centaur. Ras manusia rakun juga ada disana.

"Centaur?" Nirvana sedikit kaget.

"Mereka yang paling sulit dibunuh diantara sub ras demi-human," kata Ray.

Akhirnya perwakilan merapat di outpost building.

"Selamat pagi manusia," manusia kucing menyapa.

Perwakilan pasukan musuh, jelas nekomata. Warna bulunya cokelat, bergender laki-laki. Sekilas kesatria kucing menoleh kearah Rika.

"Ada pengkhianat." Nekomata itu menatap Rika.

"Aku sudah menjadi bawahan manusia sejak lama tau!" Rika memberi sanggahan, mengepal tangannya.

"Aku datang membawa pesan," ucap nekomata.

Ray melangkah, sebanyak dua langkah.

Semua diam menyimak pesan yang akan disampaikan.

"Mewakili tuanku, beast lord Ren, kami mendeklarasikan perang atas kota Ustgard! Kalian punya waktu untuk mengevakuasi penduduk. Cepatlah evakuasi warga kalian, sehingga kami dapat menduduki wilayah ini dengan damai."

"Kami menolak!"

"Apa?"

Tanpa berunding dengan penguasa kota atau parlemen kerajaan, Ray menerima perang terhadap kubu demi-human.

"Tapi, akan sangat berbahaya loh kalau kamu tidak mengevakuasi warga mu--"

"Tidak bisa! Aku akan melindungi penduduk dengan tanganku, dan pedangku!"

Ray memegang gagang dari pusaka pedang naga suci. Hal itu membuat pembawa pesan merinding. Semua pasti kenal dengan kehebatan dari kesatria pedang naga. Berkah dari divine dragon ada didalamnya.

Bermodal fragmen jiwa dari white mage, Nirvana cukup kuat untuk mengalahkan monster yang kuat. Apalagi fragmen jiwa dari divine dragon menjadi inti pedang naga. Pusaka pedang naga, merupakan senjata pemusnah masal.

"Wow, baiklah, itu mengerikan. Dengar, kalau bisa tolong kalian menyerah dengan damai. Kalau melawan, tidak terbayangkan kengerian apa yang menimpa ras kalian," ujar nekomata.

Melihat pembawa pesan, terlalu berlama-lama. Pemimpin pasukan mengirim dua utusan lagi. Dengan jumlah penjaga sedikit ini, bisa saja pasukan membantai tanpa harus berbicara dulu. Tapi dengan adanya kesatria pedang naga yang sangat melegenda, mereka tidak bisa mengambil langkah sembarangan.

Keduanya, adalah pria dari ras manusia rakun.

"Sudah selesai negosiasinya?"

"Sudahlah, ungsikan saja para penduduknya!"

Dua kesatria itu bertingkah seolah mereka tak terkalahkan saja.

"Tidak ada yang harus diungsikan. Aku letnan royal guard, tugasku menjaga keamanan disini! Sudah menjadi tugasku untuk memberi perasaan aman untuk penduduk! Berani melewati batas wilayah, pedangku akan mengusir kalian!" Dengan tegas, Ray memberi kalimat perlawanan.

"Kesatria manapun, tidak akan menang jika dikeroyok oleh satu pasukan." Pria rakun memberikan sedikit intimidasi.

"Menyerah saja dengan damai," pembawa pesan terus memberi usulan menyerah.

"Damai katamu--"

"...."

Sepertinya Ray terpicu. Gumpalan energi magis seperti mana alam, terkonsentrasi diudara. Atmosfer memberi aura intimidasi. Baik pembawa pesan, dan dua kesatria demi-human bergidik ngeri.

Memberi negatif status, fear.

"Aku baru tahu, menghamburkan energi magis ke atmosfer dapat memberi aura intimidasi," pikir Nirvana.

"Ayolah, kami cinta damai," ucap nekomata, bergidik ngeri.

"Kalian bilang cinta damai, setelah membunuh tiga pembawa pesan. Begitu cara kalian menjawab pakta anti perang?" Ray memberi nada kecewa.

"Tapi hanya dua yang kami bunuh," ucap manusia rakun.

"Diam kamu!" Nekomata menegur rekannya.

"Bisa jelaskan?" Tanya Ray.

"Salah sendiri mengirim seorang wanita menjadi pembawa pesan. Sekarang dia menjadi selir dari penguasa kami. Aku agak simpati dengannya," ujar pria rakun.

"Kalian keji," ucap Ray.

"Ayolah, ras yang kuat menjajah manusia lemah," kata manusia rakun.

Tanpa basa-basi, Ray menebasnya dengan pedang naga yang belum ditarik dari sarungnya. Sarung besi menghantam telak, kepalanya. Ada suara besi berbenturan terdengar. Pria rakun yang tergeletak, sampai kejang-kejang.

"Kamu keterlaluan! Temanku kejang-kejang begitu," protes nekomata.

"Lagipula, ini perang kan," Ray menjawab.

"Dasar brutal!" Kesatria rakun yang satunya menarik pedangnya. Lalu menebas kearah Ray.

Bruk....

Ray menebasnya dengan pedang, dengan sarung besi belum dilepas. Mengenai tapi tubuh atas sampai membuat retak tulang rusuknya. Manusia rakun batuk darah.

"Sudah hentikan!" Nekomata, ketakutan. Berjongkok sambil memeriksa rekannya.

"Deklarasi perang diterima!" Ray melangkah kearah nekomata.

Nekomata ketakutan, Ray terus mendekat sambil menenteng pedangnya. Sampai pedang Ray benturkan ke tanah. Ada retakan diakibatkan benturan dari sarung pedang. Bukan sihir geomancy, melainkan murni kekuatan fisik.

Setelah gertakan itu, nekomata berlarian, gentar.

Ray mengambil ancang-ancang seperti ingin melepas atack wave.

"Atack wave, apa bisa dilepaskan dengan sarung pedang belum dilepaskan?" Tanya Nirvana dalam hatinya.

Partikel berwarna cahaya putih menyelimuti sarung pedang naga. Sepertinya, tanpa melepas sarung pedang hanya bisa membuat white magic di tingkat cahaya putih dan bukan cahaya emas. Cahaya pada sarung pedang semakin pekat.

Nekomata baru setengah jalan menuju pasukan demi-human.

Ray melepas gelombang serang. Energi sihir putih terkonsentrasi membentuk sabit pekat, melesat kencang kearah lawan.

Tubuh nekomata hanya terkena bagian ujung dari cekungan sabit. Hanya tergores tiga sentimeter di bagian perut. Tapi muncratan darahnya sangat deras. Nekomata seperti kehilangan banyak darah. Dilihat dari derasnya, nekomata kehilangan dua sampai tiga liter darah. Atau mungkin lebih banyak.

Gelombang serang masih terus melesat.

Nirvana terkejut dengan kecepatan laju dan jarak jangkauan gelombang serang pedang naga.

Gelombang serang terus melaju sampai ke barisan demi-human. Sekumpulan pasukan itu dibabat dengan satu gelombang serang.

Nirvana menafsirkan bahwa itu mencapai puluhan orang dibabat dengan atack wave.

Sejenak, formasi musuh terpecah. Pasukan musuh kembali ke formasi awalnya. Para peniup terompet menjalankan tugasnya. Terompet dibunyikan, perang dimulai.

"Kita cuma berlima, melawan satu pasukan?" Nirvana shock melihat realitas ini.

"Berlima, katamu?"

Ray memberi sanggahan, Nirvana menatapnya agak ngeri.

"Aku bisa menghadapi mereka sendirian!" Tegas Ray.

Serius?