Kedua zombie hantu menyerang kearah Nirvana. Seketika Orphelia melakukan teleport jarak dekat, memukul para zombie hantu itu dengan kecapi emas. Terdengar sedikit suara seperti besi dipukul ketika kepala para villain dipukul memakai lyra milik Orphelia.
Entah bagaimana, hanya serangan Orphelia lah yang efektif di dunia asing ini. Isyana berlari kearah Orphelia, Isyana segera memakai kertas mantra retribution. Orphelia memakan jiwa para villain yang dilumpuhkan, knock over, sekarat.
Hanya sekali pukul, mereka sudah sekarat? Nirvana merasa jengkel setelah memikirkan kejadian ini. Betapa tidak berdayanya ia di alam ghaib ini. Hanya Orphelia saja yang mampu bertindak.
Watson berdiri, memegang busur panah, melihat temannya sedang dimakan villain. Watson ketakutan, gemetaran, tidak berani bertindak. Tidak berani menembak villain memakai busur panahnya. Watson ketakutan, kakinya gemetar.
Seorang yang selamat dengan luka berat, segera bangkit. Kepalanya berdarah-darah, mungkin terkena banyak pukulan. Ada beberapa luka cabikan di sekujur tubuhnya.
"Jauhi kakakku!"
Anggota yang terluka membidik busurnya. Ternyata ada sepasang kakak beradik di regu ini. Cahaya emas dengan pola yang persis pembuluh darah terlihat di ujung arrow. Pola yang menandakan ia sedang memakai mantra ignition.
Melesatkan anak panah, meledak ketika mengenai kepalanya. Tetapi ledakannya sangat lemah.
"Tidak mungkin?"
Ledakan yang seharusnya sekuat granat, ledakannya setara dengan kembang api yang paling murah.
Segala jenis serangan yang berasal dari Altera, tidak bekerja di dunia ghaib ini. Seni arcane menjadi jauh lebih lemah, kinesis juga menjadi sangat lemah. Segala hal tentang memproyeksikan senjata, tidak berfungsi. Seni mengendalikan natural energi, juga tidak efektif.
Hanya serangan dari spirit atma sajalah yang berguna di sini.
Tidak memperdulikan betapa tumpulnya seni arcane, ia terus mengaktifkan mantra ignition. Memaksa arrow meledak dengan kekuatan ledak lemah. Ia terus menembak ignition sambil terus melangkah maju. Terus mendekat seiring banyaknya arrow dilepas.
Samasekali tidak efektif.
"MENJAUH LAH IBLIS!"
Hanya suara teriakan yang telah men-distrak sang villain. Ajudan, Watson sangat panik dengan satu anggota yang emosinya meledak.
"Oy, tunggu dulu!" Nada yang amat cemas.
Akhirnya villain menoleh, dan berlarian liar kearahnya. Watson tidak bergeming, tidak berani membela rekannya. Orang itu pun diterkam oleh villain. Lehernya dikunyah, darahnya diminum.
Kaki gemetaran, ia tidak berani berbuat apapun.
Isyana segera memakai mantra retribution. Anehnya proses tidak berhasil. Zombie hantu itu masih terus mengkonsumsi korbannya.
"Hey, loh, ke-kenapa tidak berhasil?" Isyana bertanya.
"Kamu harus membuat lawan mu tidak berdaya dulu! Hingga sekarat misalnya," ucap Nirvana.
Musuh terakhir kelihatan lahap memakan daging manusia.
"Orphelia!" Isyana memberikan perintah pada spiritnya.
Akan tetapi Orphelia diam saja dan tidak melakukan apa-apa.
"Orphelia!"
Isyana menoleh kearah spirit nya, kemudian kesal karena ucapannya tidak didengar juga.
"Serang musuhnya, Orphelia!"
Bahkan hingga seruan yang ketiga kalinya, tidak didengar. Nirvana terdiam, karena tidak punya cara untuk menyerang. Serangan milik siapapun kecuali Orphelia, tidak mempan terhadap musuh disini.
"Hei, apa maksudnya ini Orphelia?" Isyana merasa sangat jengkel.
Sosok terakhir kelihatan sedang makan manusia dengan lahap.
Tiba-tiba....
Pemakan manusia menoleh kearah semua, terutama Isyana yang sejak awal mengoceh, bising.
"Hu--huah, di-dia melihat ku, dia melihatku!" Kikuk suara jeritan Isyana terdengar amat ketakutan.
Alih-alih menerkam mangsanya, sosok tersebut menatap manusia. Zombi hantu ini menatap Isyana.
"Kenapa sih?" Tanya zombie hantu, dengan nada dan mimik datar.
Ketiga sosok zombie itu, awalnya memiliki kulit keriput dan tulang rusuk yang menonjol. Ketika usai memakan darah dua manusia, ia berubah. Kulitnya menjadi seperti manusia normal, rambut kelihatan lebih lebat, tubuh lebih berbobot.
Awalnya mereka seperti sesosok mahluk tidak berakal. Tapi setelah memakan manusia, mereka seperti mendapatkan sedikit kewarasan.
"Bi--bisa bicara?" Isyana terkejut, saking kikuknya sampai menjerit.
Dengan santainya dan mimik yang datar, sosok asing dengan mulut berlumuran darah itu menjawab.
"Tentu bisa."
"Zombie hantu bisa bicara?" Tanya Nirvana.
"Aku bukan zombie! Aku adalah haunted. Sama seperti kalian--"
"H--huh?"
Penjelasan sang villain terhenti ditengah-tengah. Isyana merasa lumayan bingung.
"Aura kalian ini, kalian ini bukan haunted kan? Apa kalian mahluk Altera? Kalian datang dari Altera? Kalian adalah penghuni dimensi nyata. Untuk apa kalian datang ke dimensi ghaib?"
Sang villain kebingungan sendiri.
Ras mirip manusia di dimensi ini disebut ras haunted. Mereka pada umumnya memakai pakaian ala orang miskin khas medieval. Baju sampai celana cokelat, pakaian tradisional yang compang-camping seperti seorang pengemis. Pakaian cokelat dengan pola kain tekstil berpola kasar seolah kain karung bukannya pakaian.
"Dan kenapa ras astral bersama kalian!" Terkejut dan ketakutan, haunted itu menunjuk Orphelia.
Nirvana merenung, berfikir. Jadi dalam dimensi dark sun ada ras tertentu. Sosok mirip manusia di sebut ras haunted. Sementara itu sosok manusia dhemit seperti Orphelia, akan disebut ras astral.
Sejauh ini, itulah kesimpulan yang didapatkan oleh Nirvana.
Tanpa basa-basi, Orphelia segera melakukan teleport jarak dekat. Orphelia menggigit leher haunted kemudian menghisap darahnya. Orphelia mengkonsumsi haunted berakal itu.
"Apa yang kamu lakukan, Orphelia?" Tanya Isyana, semakin cemas.
Orphelia menggerogoti leher sang haunted dalam waktu lama. Ada banyak darah yang dinikmati oleh Orphelia. Kalau dilihat dari cara Orphelia mengkonsumsi haunted, terasa sangat horor. Orphelia jadi sedikit buas, seperti hantu saja.
Kemudian Orphelia melepaskan haunted yang masih memiliki kesadaran.
"Apa yang-- kamu mengkonsumsi jiwaku, astral!" Haunted bernada protes, memegangi bekas gigitan. Darah mengucur dari tubuhnya.
Tidak seperti manusia, darah ras haunted berwarna hitam.
"Aku hanya menkonsumsi sedikit souls dan memberimu sedikit sisi kemanusiaan," kata Orphelia.
"Sedikit? Saking rakusnya kamu, diriku merasa gejala tekanan darah rendah. Dasar astral!" Haunted itu memaki penuh rasa benci.
Setelah Orphelia meminum darah haunted, sang haunted kini lebih terlihat seperti manusia. Mungkin yang disebut Orphelia sebagai sisi kemanusiaan, secara harfiah benar-benar mirip manusia. Jadi dengan mendapatkan apa yang disebut humanity, haunted yang mirip dengan undead, menjadi semakin mirip manusia. Itu garis besarnya. Tapi kekuatan haunted, sudah dilucuti oleh Orphelia.
"Dengan mengkonsumsi souls dari subjek dark sun, aku bisa merubah mereka menjadi fraction. Siapkan dirimu, haunted!" Orphelia seperti memulai proses sihir.
Lingkaran sihir muncul tepat di pijakan sang haunted. Dan setelah prosesnya selesai, ada fitur yang menyertai sang haunted. Seperti muncul tudung merah. Armor berwarna cokelat disebut coat of plates. Legging kulit tebal warna cokelat dengan boots hitam. Arm guard kulit tebal berwarna hitam.
"Sekarang, siapa namamu wahai fraction ku," seru Orphelia.
"Slave knigth, White."
White adalah namanya, sebutan sebelum nama, mungkin adalah sistem job class di dunia ghaib ini. Nirvana terkejut, bahwa entitas ras dalam dimensi ghaib ini dapat menjadikan mahluk lain sebagai bawahan. Seorang astral seperti Orphelia, menjadikan ras haunted sebagai bawahannya. Menyebut bawahannya sebagai fraction.
Slave knigth, umumnya punya penampilan dengan fitur khusus seperti leather armor cokelat dan tudung merah yang khas.
"Dulu aku adalah seorang fraction. Atasanku merupakan astral tingkat tinggi. Sesaat setelah aku menjadi partner spiritual manusia, sistem perbudakan yang memaksaku menjadi fraction, terhapus begitu saja," ujar Orphelia.
Tiba-tiba Watson tergeletak tidak berdaya. Watson mengalami satu gejala seperti kekurangan darah.
"Seorang manusia yang tak punya kekuatan atma, tidak bisa terlalu lama di dimensi ini. Itulah dampak ketika manusia terlalu lama berada dalam dimensi dark sun. Kecuali manusia yang punya hantu Altera sebagai partner spiritual nya," ujar Orphelia, sambil menatap Nirvana.
Fitur horor yang ada pada wujud Orphelia, benar-benar membuat Nirvana ngeri hanya karena lagi ditatapnya. Sekalipun Nirvana membuang muka, tidak melihat.
Mengatur Casper dalam kondisi pasive, memberi Nirvana tingkat resistensi terhadap atmosfer di dimensi dark sun.
Selanjutnya Orphelia akan terus bercerita dan menjelaskan.
"Biasanya ada pemukiman yang ditinggali oleh para haunted yang berakal. Tugasmu adalah mencari pemukiman haunted, bergaul, mencari banyak informasi, oke!" Orphelia memberi perintah pada fraction, sang slave knigth.
"Yes, my lord."
Sebagai seorang fraction, White sangat mematuhi Orphelia.
"Sekarang, waktunya kita pulang!" Orphelia mengusulkan pada Isyana sambil menyulap astral gate.
Sebagian ras astral punya keahlian membuka gerbang dimensi. Tidak satupun dari ras haunted mampu membuka gerbang dimensi.
Singkat cerita, mereka kembali ke paviliun regu empat dengan empat orang yang gugur. Watson masih berbaring di dalam tenda besar ini. Manusia dapat kembali dari efek kelelahan mental setelah kembali ke alam manusia. Watson tersadar.
"Empat orang mati, apa yang harus kita lakukan? Bagaimana nantinya. Bagaimana cara tanggung jawab kepada keluarga mereka? Aku gak mau tau, semua salah ketua regu, pokoknya!" Bernada jutek dan sok galak, Isyana melimpahkan semua tanggung jawab kepada Nirvana.
"Hei, tubuh mereka yang mati di dimensi dark sun, utuh kembali?" Nirvana kebingungan.
"Tapi mereka tetap mati, bukan?" Isyana uring-uringan.
"Kalau kita bawa ke dokter, maka dokter akan mendiagnosis mereka sebagai mati tanpa sebab. Mereka akan dianggap mati karena takdir. Tidak ada bukti bahwa mereka terbunuh oleh mahluk buas atau tewas dalam pertempuran, bukan," ujar Nirvana.
"Hey, otak udang mu ada gunanya juga yah," ucap Isyana, dengan aura toxic nya.
Namun tiba-tiba Isyana menjerit sedemikian rupa.
"Kenapa?" Nirvana mengerutkan keningnya.
"Satu orang selamat, tapi terlihat seperti tidak ada pikiran?" Isyana kebingungan.
Satu diantara empat mayat, hidup kembali. Matanya terbuka, mata dengan tatapan kosong. Seperti melamun, seperti tanpa pikiran.
Satu diantara empat yang tewas itu hidup kembali dalam kondisi tanpa memiliki pikiran. Jangankan akal sehat, pikiran pun tidak ada. Orang itu, pikirannya kosong setiap saat.
"Kamu pembimbing konseling kan? Harusnya kamu punya sedikit ilmu tentang ilmu psikologi ala abad pertengahan," tukas Nirvana.
"Aku melihat gejala di matanya, seperti gejala penyakit mental yang berat. Yang bisa kita lakukan yaitu membawanya ke rumah sakit jiwa tau!" Isyana mendiagnosa.
Dan jerugian yang didapat dari ekspedisi dimensi dark sun adalah kematian tiga anggota regu, dan hilangnya kemampuan berfikir satu-satunya orang yang bangkit.
Bangkit dari kematian dengan penyakit mental, tanpa pikiran.