Chereads / Justice sword (Revisi) / Chapter 123 - Isyana di kelas pemanah

Chapter 123 - Isyana di kelas pemanah

Anime fate itu unik. Di bilang unik, karena yang disebut kelas archer bukan berarti pakai panah. Kelas archer adalah kelas yang memiliki kemampuan menyerang jarak jauh. Termasuk melesatkan proyektil meskipun tanpa busur panah. Ada heroic spirit melesatkan pedang sudah dianggap sebagai pemanah.

Penulis mau coba mengaplikasikan konsep demikian.

___________________________________________________

Isyana sendiri yang berinisiatif mendatangi Starla.

"Jadi, asal aku bisa membuat anak panah mengenai sasaran, maka aku disebut pemanah bukan?" Isyana bertanya.

"Secara garis besar begitu," jawab Starla.

Scene berganti dengan Isyana dan Starla berada di training ground. Quiver sudah digenggam Isyana. Menarik semua anak panah dari quiver nya. Dengan mantra levitasi semua anak panah melayang. Lalu Isyana akan memproyeksikan lyra.

"Oy, mana busur panah mu?" Tanya Starla, sambil mengedutkan alis.

"Aku tidak membutuhkan busur panah untuk menembakkan anak panah," kata Isyana. Spontan Starla mengerutkan alisnya.

"Iya, terserah!" Starla melipat tangannya.

Isyana adalah Kineser yang sangat berbakat. Isyana menguasai banyak keterampilan kineser. Salah satu kemampuan kinesis Isyana adalah audiokinesis.

Audiokinesis !!

Anak panah yang melayang karena mantra levitasi, digerakkan oleh tenaga berbasis gelombang suara. Hebatnya, sebagian besar dari anak panah akan mengenai sasaran.

"Hebat, akurasi bagus, penetrasi proyektil arrow juga mengesankan. Memanah dengan harpa, kamu sungguh kelas meta archer, salut." Saking merasa gila, Starla sampai tepuk tangan dalam kondisi raut wajah datar yang tercengang.

"Hu--huah, kamu pemanah yang selama ini aku cari!" Wajah datar Starla, mendadak jadi heboh.

"Benarkah?" Isyana cengengesan.

Dengan gitar kayu, Isyana dapat melepas gelombang suara dengan kekuatan seperti sihir angin. Efek audiokinesis bisa membuat luka sayatan. Tapi setelah Isyana bisa memproyeksikan kecapi emas dari kekuatan bawaan spirit atma, ia memiliki audiokinesis lebih kuat.

Bahkan audiokinesis bisa lebih terfokus, tidak menyebar. Maka gelombang suara akan menguat dengan menyempit area rambat gelombangnya.

"Jadi, aku boleh gabung kelompok kalian?" Tanya Isyana.

"Iya, boleh. Katakan, kamu pengen gabung regu siapa?" Tanya Starla.

Melangkah, mendekatkan dirinya, berbisik. Setelah Starla dibisikkan, dirinya mengangguk, tersenyum.

Scene berganti dengan Starla lagi berbicara dihadapan regu empat. Starla akan memperkenalkan satu anggota baru.

"Aku membawa orang yang akan menjadi wakil ketua regu empat!" Starla memberi pengumuman. Di sebelahnya, adalah Isyana. Isyana berdeham, cengar-cengir.

"Namaku Isyana."

Setelah Isyana memberi namanya, Starla kembali berbicara.

"Isyana adalah meta archer yang mampu menembak begitu banyak anak panah dalam satu waktu. Aku akan membuat kalian mengerti kenapa aku menunjuknya sebagai wakil ketua," tukas Starla.

Entah bagaimana, energi kinektik dari proyektil yang dilesatkan oleh audiokinesis Isyana dua kali lipat daripada busur panah berat. Malah kalau level spirit atma nya naik, audiokinesis akan lebih kuat lagi. Kekuatan kecapi emas Isyana dipengaruhi level spirit, Orphelia.

Mungkinkah ada skill yang akan terbuka kala Orphelia naik level?

Sementara itu kinerja memanah Nirvana meningkat. Penguasaan energi alam, dari batu Charlotte, membuatnya lebih hebat. Nirvana memproyeksikan kulit di busur, memberi busurnya efek lebih kuat dari mantra spring biasa.

Nirvana hanya harus menaikkan akurasinya. Daya serang panah, sangat tinggi berkat skill proyeksi berbasis natural energi.

Latihan berlangsung....

Nirvana hanya menembak satu persatu anak panahnya. Dengan bangganya, Isyana menunjukkan bagaimana cara melesatkan anak panah. Satu quiver anak panah dilesatkan dengan audiokinesis. Bahkan ribuan anak panah bisa ditembakkan oleh Isyana.

Kekurangan dari cara memanah Isyana, berapa banyak pun arrow melesat, hanya tertuju ke saru arah.

Sementara itu, anggota regu empat mengomentari.

"Kalau begini, akan memboroskan anak panah."

Kemampuan eklusif Isyana sukses membuat yang lain tergerak.

"Panah audiokinesis, cukup unik."

Isyana menoleh ke sumber suara. Isyana terkejut dengan perawakan Heracles yang menjulang tinggi. Heracles bahkan melampaui tinggi daripada pintu rumah. Isyana pun berdiri dibelakang punggung dari Nirvana.

"Serem, itu orang atau tiang listrik sih?" Isyana pun mencubit Nirvana karena rasa nyerinya.

"Jangan ngatain orang," Nirvana berbisik.

"Biar aku perlihatkan kemampuan spesial ku!" Heracles dalam posisi membidik anak panahnya.

Setiap anak panah yang dilepas Heracles, mengambang di udara, tidak melesat. Setelah kesembilan anak panah dilepaskan, Heracles mengatur agar semua anak panah yang melayang di udara agar meluncur ke sasaran. Anak panah melesat ke sembilan sasaran yang berbeda. Akurasinya juga bagus.

"Teknik eksklusif milikku, namanya telekinesis arrow," ujar Heracles.

Semua yang menyaksikan, terkejut dengan teknik langka Heracles.

Datanglah Arjuna yang merasa tergerak untuk unjuk gigi.

"Orang berkulit hitam." Isyana menjadi begitu toxic tiap kali ia melihat orang berkulit gelap.

"Aku Arjuna, dari desa Vrindavan!" Arjuna baru membidik busurnya, belum mengambil arrow.

Isyana memberi gestur cringe. Ia berdiri didekat Nirvana, memberi bisikan kecil, mengomentari.

"Pemuda Vrindavan ternyata. Di Vrindavan, klan Kapoor biasanya berkulit hitam. Mereka hitam tapi banyak gaya dan sok tampan. Aku merasa enek waktu ada di taman desaku, pemuda kulit gelap lagi merayu sana sini. Aku gak suka cowok hitam. Untuk aku keturunan klan Sarasvati," bisik Isyana.

"Gak boleh mengomentari warna kulit orang lain. Itu namanya rasis," sahut Nirvana, berbisik.

Arjuna mengambil lima arrow. Kelima arrow diapit diantara jari tengah dan jari manis.

"Aku akan memperlihatkan teknik fast draw! Inilah level tertinggi dari teknik memanah." Arjuna segera menembak lima arrow dalam satu waktu.

Semua terkejut dengan keahlian memanah Arjuna.

"Apa, kurang terhibur? Tapi aku mampu menembak satu lusin anak panah dalam satu waktu," Arjuna berkata.

Memakai cara yang sama. Arrow diapit oleh dua jari. Setelah nock disangkutkan di tali busur, maka arrow tersebut akan di genggam dengan telunjuk dan jempol lalu ditarik kebelakang. Menembakan selusin anak panah seketika.

"Tukang pamer," bisik Isyana yang kelihatan sangat cringe.

Kemudian seseorang lainnya maju untuk unjuk gigi.

"Sialan, dia model rambutnya mirip aku. Aku jadi malu sendiri. Besok potong rambut, ganti model rambut, habis kesel," gumam Isyana dengan nada pelan.

Isyana selalu mengomentari hal sekecil apapun.

"Aku dapat menembak banyak proyektil dalam satu waktu. Hanya butuh satu arrow, satu detik, aku melesatkan banyak!" Busur panah mulai dibidik.

Yang ada dihadapan semua orang adalah Tristan, field commander. Dikatakan bahwa Trisan berperan sebagai ahli strategi di kelompok Jeageris.

Tristan menarik string, hanya satu arrow yang ia gunakan. Kemudian nampak kilauan cahaya di arrow milik Tristan. Anak panah dilepas, muncul ilusi anak panah kembar. Proyektil yang ditembak, memiliki banyak duplikat. Seperti teknik bayangan atau semacamnya.

Rentetan anak panah mengenai sasaran. Beberapa detik kemudian anak panah lain hilang, tersisa satu anak panah saja. Semua arrow itu adalah ilusi, tetapi tidak dengan kerusakannya. Ada lubang terlihat tepat di titik dimana anak panah bayangan berada sebelum hilang.

"Shadow clone arrow!" Tristan memberi gestur bangga.

Nirvana terhibur dengan semua keterampilan spesial dari anggota Jeageris.

Yang paling gregetan adalah bos Jeageris itu sendiri. Tau-tau datang dengan gelagat kurang bersahabat.

"Jangan bangga dulu kalian!"

Starla membentang menembak sebuah anak panah tunggal. Yang barusan pamer skill tepuk tangan.

"Kemampuan buls eye bos memang mantap!"

Buls eyes adalah ketika anak panah mengenai titik tengah sasaran.

"Aku belum bilang kalau aku mau tunjukkan skill itu?"

Hening, semua terdiam atas nada sinis Starla.

"Aku akan menunjukkan kekuatan satu pasukan! Kekuatan memanah setara dengan ribuan pemanah. Aku akan menunjukkan hujan arrow!"

Starla memakai kemampuan sihir proyeksi. Kekuatan shapeshifter phoenix digunakan. Ribuan, bukan bahkan jutaan anak panah hasil proyeksi, turun dari langit. Hujan anak panah membuat para anggota Jeageris merinding.

"BUBAR, BUBAR KALIAN!"

Setelah Starla membentak dengan aura bossy, semua meninggalkan training ground.

"Adik kembar Satella, barbar banget yah orangnya." Isyana membisiki Nirvana.

"KALIAN NGOMONGIN AKU!"

Starla membentak, memarahi Nirvana dan Isyana.

Semua orang di training ground dibubarkan.

*********

Kepala kesatria yang lama baru saja tiba di kota perbatasan, kota Ustgard. Wilhelm tiba di kota ini seorang diri, menuju balai kota yang agak kecil. Sementara kastil kota, meskipun itu tampak besar tapi sedikit rusak. Di kastil kota, ada banyak retakan pada temboknya. Kerusakan kecil itu mungkin dari ketapel raksasa yang ditembak oleh pasukan demi-human pada agresi militer sebelumnya yaitu di masa jabatan pangeran keempat.

Hanya ada sedikit sekali staff yang bekerja di balaikota. Sementara itu, walikota menyambut.

"Wilhelm, apakah itu kamu?"

"Iya, ini aku! Aku bertugas untuk mendirikan unit keamanan kota sederhana yang disebut sheriff."

"Aku senang kamu kembali untuk meningkatkan keamanan di kota perbatasan. Aku juga senang kamu divonis bebas."

Setelah sedikit berbasa-basi dengan walikota, Wilhelm pergi menuju ke kastil penguasa kota. Setibanya di kastil, Wilhelm bertemu kepala urusan internal. Mereka duduk di ruang tengah.

"Wilhelm, apa itu kamu? Sungguh, mataku tidak menipuku?" Kepala urusan internal tidak habis pikir dengan apa yang ia lihat.

"Aku dinyatakan tidak bersalah," tukas Wilhelm.

"Maaf sebelumnya, tapi aku lihat kamu menikam pangeran?" Kepala urusan internal, sungguh bingung.

"Itu sebuah kesalahpahaman. Aku juga anda telah ditipu! Pangeran sudah mati diracun oleh seorang maid. Maid Clementine memberi racun pada minumannya. Stride menghidupkan pangeran dengan sebuah item sihir langka. Stride berkata bahwa pangeran yang asli sudah mati dan dikendalikan oleh seseorang. Stride memintaku untuk melenyapkan efek sihirnya. Tetapi Stride malah menjebak ku! Stride mengatur agar tindakanku dilihat banyak saksi mata." Wilhelm mulai menceritakan kronologi kejadian.

Sangat mudah bagi kepala urusan internal untuk mempercayai yang dikatakan Wilhelm. Pak tua itu memandang Wilhelm sebagai sosok yang jujur dan amanah.

"Apa kamu ingat, kita dulu sering berkumpul disini? Tentu bersama yang mulia pangeran," kata kepala urusan internal.

"Sudah sangat lama yah. Sekarang sudah tidak ada pangeran keempat. Beberapa orang yang dulu ada di lingkungan kastil ini, sudah pergi." Wilhelm mengenang masa lalu.

Di banding dengan masa sebelum kematian pangeran keempat dan pengkhianatan Stride dan maid, mansion saat ini sangat sepi dan penuh keheningan. Kepala urusan internal, atau biasa disebut pak tua Baxter merasakan hal ini.

"Aku datang kesini karena dapat pekerjaan sebagai unit keamanan. Penguasa baru memintaku untuk mendirikan kantor sheriff," ujar Wilhelm.

"Jadi, kamu akan mengumpulkan orang-orang lama?" Pak tua Baxter bertanya.

"Iya benar, niatku mengumpulkan orang-orang lama," kata Wilhelm.

Sekilas Wilhelm teringat kenangan waktu dirinya dikhianati. Mimik wajah Wilhelm, menyeringai seolah menyimpan kebencian yang sedang ditahan. Teringat momen bahagia bersama pangeran ke-empat dan pak tua Baxter. Teringat sikap ramah maid Clementine yang membuat Wilhelm salah mengartikan. Celaka bagi Wilhelm yang menganggap perlakuan baik maid Clementine sebagai rasa suka. Pada akhirnya Wilhelm merasakan rada sakit kala dikhianati.

"Kemarilah Wilhelm," seru maid Clementine.

Di sana ada Stride dan juga maid Clementine. Itulah saat dimana Wilhelm dijebak.

"Aku tau ini berat. Pangeran sudah meninggal. Pangeran pertama telah dihidupkan dengan sihir terlarang. Sekarang yang ada di tubuh sang pangeran, adalah jiwa buatan yang dikendalikan oleh orang jahat."

Tentu Wilhelm percaya dengan perkataan Stride. Sehari sebelum penjebakan itu, pangeran divonis meninggal karena racun didalam minumannya. Setelah mati diracun kemudian hidup lagi, tentu saja itu hal yang aneh.

Ditengah lamunannya, datanglah seseorang dengan pakaian butler. Seorang pria jangkung bertubuh sangat atletis, seperti olahragawan. Pria berambut silver dengan pola spike, model rambut khasnya.

"Apa kamu kepala kesatria lama?"

"Ah, iya benar."

Wilhelm pun terkejut ditengah lamunannya.

"Aku Theodore, tangan kanannya nyonya penguasa baru. Aku sudah mendengar mu dari Miss Satella. Kamu akan mendirikan unit kecil bernama sheriff sebagai penjaga keamanan kota. Selamat bergabung kembali, Wilhelm."

Theodore menyambut dengan cara formal. Wilhelm senang dengan penyambutan ini.