Chereads / Justice sword (Revisi) / Chapter 120 - Mastering sharp eyes

Chapter 120 - Mastering sharp eyes

Awalnya Nirvana merasa dihargai karena diangkat menjadi salah satu ketua regu. Akan tetapi ekspektasi dijatuhkan setelah tahu kalau regu empat adalah unit tukang suruh.

Tau-tau Nirvana berada di training ground Jeageris. Bersama ketuanya, tetapi tanpa latihan panah. Tanah pelatihan di area kemah Jeageris, terpasang alat latihan yang sedikit berbeda. Ada batang kayu ditanam ditanah, lalu tali tebal terikat. Satu sisinya terikat di batang pohon lalu satunya dipaku ke tanah.

"Kamu tahu, kita Jeageris adalah spesialis pemanah, panah sihir loh. Selain itu, kita harus di perbekali keahlian senjata mele. Pemanah itu tidak selalu punya jarak yang cukup untuk melakukan range combat. Makannya harus latihan memakai senjata jarak dekat juga."

Intinya Starla memerintah Nirvana untuk menebas tali itu. Memakai pedang yang tersedia, talinya tidak dapat dipotong.

"Pedang ini tumpul?"

Nirvana mengerutkan keningnya. Belasan, puluhan, lebih dari seratus tebasan tak mampu memotong tali.

"Ini adalah tali yang dibuat dengan material khusus! Lebih kuat dari kawat baja yang biasa dipakai tuk kontruksi loh. Tali ini efektif ketika kita gunakan sebagai laso. Untuk dapat memotong tali ini, gunakan pedang element angin," ujar Starla.

"Pedang dengan elemen angin, ada yang seperti itu?" Tanya Nirvana.

"Yup, tentu, itu ada! Alirkan mana, maka mata pisaunya akan memiliki pisau angin yang sangat tajam loh."

Atas penjelasan Starla, Nirvana memahami. Saat Starla berkata, memiliki pisau angin pada mata pisaunya, Nirvana paham. Nirvana menerka, bahwa itu mirip dengan angin berkecepatan tinggi yang berfokus pada titik kecil. Itu ada di banyak pabrik. Nirvana menerka bahwa pedang element angin akan memiliki mata pisau berupa angin super tipis berkecepatan tinggi yang mirip dengan alat pemotong dalam industri modern.

Starla melipat tangannya, sambil memberi ekspresi jutek.

"Kamu gak mau tanya? Bertanya tentang material apa yang dipakai untuk memproduksi tali ini, huh!"

Nirvana terkejut, dengan latah bertanya.

"Apa itu?"

Scene pun berganti dengan Nirvana membawa regu empat.

************

Field.

Sebuah field yang sedikit jauh dari tenda Jeageris. Hanya ada padang rumput sejauh mata memandang. Masing-masing orang membawa tas yang dianyam seperti kantung tuk memanen daun teh. Field ibu kota, tidak ada pohon atau hutan kecil sejauh mata memandang. Hanya hamparan padang rumput nan luas.

"Ini adalah sarang untuk monster lemah yang disebut grass fabre loh." Starla menjelaskan.

Yang Nirvana lihat adalah kawanan ulat sebesar kucing. Mereka punya banyak kaki. Umumnya ulat tidak dapat dilihat kakinya, tapi mahluk yang satu ini unik. Badannya lebih besar, kakinya seperti kaki serangga kelas tarantula hanya saja lebih pendek lagi. Matanya sebesar mata kucing. Kulit hijaunya satu warna dengan rumput, membuatnya seolah-olah sedang mimikri. Fabre, warna kulitnya nyaris sulit untuk dibedakan dengan warna rumput.

"Lucu kan?" Starla melirik dengan ekspresi usil.

"Bikin geli," balas Nirvana.

"Awas kaki mu!" Starla Sedikit teriak.

Nirvana menoleh kearah kaki dan Sedikit melompat mundur. Tanpa disadari, dikakinya ada ulat yang nyaris memanjat ke sepatu.

"Hampir saja," ucap Starla.

"Gak kelihatan, susah dilihat, kulit mereka persis dengan warna hijau rumput sih," komentar Nirvana.

"Itulah mengapa mereka disebut dengan grass fabre," tukas Starla.

Nirvana mengambil peralatan yang dibawa dari tenda Jeageris. Bentuk peralatannya seperti ice pick dengan panjang hingga setengah meter.

"Mereka alot kalau diiris loh, maka kita colok!" Starla mencolok dengan peralatan itu. Tanpa ampun langsung mencungkil nya keatas hidup-hidup sambil dilempar ke keranjang.

Nirvana pun mempraktekkan cara yang dicontohkan.

Grass fabre, atau sebut saja ulat rumput.

"Daging ulat rumput adalah serat yang sangat kuat. Diracik dengan bahan lain, akan menjadi tali yang barusan kamu lihat. Tali ini dapat mengekang monster! Tali ini lebih kuat daripada kawat besi, kan."

Starla terus menjelaskan, Nirvana terus farming. Grass fabre, setelah diburu akan memberi material yang disebut serat hijau. Material yang dapat digunakan untuk membuat peralatan khusus seperti tali serat yang lebih kuat dari kawat besi.

"Farming ulat rumput itu cukup bermanfaat loh. Memberikan kita mata tajam, konsentrasi prima!"

Nirvana memungut ulat rumput keempat.

"Mata adalah aset penting untuk pemanah sih," sahut Nirvana.

"Tapi ada juga, archer yang punya mata tidak awas," ujar Starla.

Beberapa saat setelah Starla bilang begitu, seseorang mengerang sakit. Nampaknya ulat rumput mengigit kaki seseorang setelah memanjat keatas sepatu nya.

"Kan!" Starla menoleh kearah suara. Empat orang sedang membantu satu orang yang terluka.

Nirvana ngeri saat melihat luka di kaki orang itu.

Bahkan, monster lemah sekecil itu dapat memberikan cidera. Kakinya seperti tersayat. Bahkan capit keras dari ulat rumput masih menancap setelah patah. Alhasil capit patah tersebut harus dicabut dengan alat berupa pinset nantinya.

"Hati-hati dong!" Starla menegur.

Di sini dapat terlihat bahwa regu keempat tidak memiliki konsentrasi prima dan mata yang tajam. Mata elang yang dimiliki anggota senior Jeageris, dulu dilatih disini.

"Kamu boleh pulang!" Setelah Starla memberi perintah, seorang yang terluka diantar satu teman. Anggota lain, melanjutkan farming.

Mereka pun melanjutkan farming hingga beberapa saat.

Setengah jam berlalu, dan empat anggota menjadi korban gigitan ulat rumput. Kaki mereka jadi korban. Akhirnya farming selesai, proses pelatihan mata tajam pun belum mencapai hasilnya. Warna kulit ulat rumput, nyaris sama dengan warna rumput disana. Itu kendalanya. Tapi dengan begitu, mata para pemanah dapat diasah dengan baik.

"Permisi, ketua, aku mau bertanya! Memang apa manfaat dari farming ulat rumput? Maksudku, mereka hanya monster lemah, mereka itu hanya hama."

"Kamu tanya kenapa--"

Starla melihat serius, kearah salah satu anggota regu empat. Ekspresi Starla Sedikit jengkel.

"Pemanah harus punya mata yang tajam. Sudah jelas kan! Lagipula, pemanah musuh, pasti akan banyak memakai teknik kamuflase. Kalian membedakan warna kulit ulat rumput dan warna rumput saja masih belum becus. Mata kalian belumlah memenuhi kualifikasi sebagai pemanah profesional loh!"

"Aku mengerti, maafkan aku."

Baik penanya ataupun yang lain, sama-sama paham.

"Lagipula, aku mau bikin kesatuan yang selevel dengan pasukan khusus loh. Kalau kemampuan kalian gagal berkembang, siap-siap aku pecat!"

Starla mewanti-wanti, semuannya diam saja.

Kemudian Starla mengabaikan mereka. Starla acuh tak acuh pada mereka karena minimnya keahlian dan pengalaman mereka semua.

Starla beralih kepada Nirvana.

"Kayaknya kita perlu regu khusus cleric nih," ujar Starla.

Setiap akademi yang ada didalam kerajaan ini, ada build penyembuh. Mereka disebut cleric karena punya fungsi memulihkan. Tapi mereka memiliki sedikit perbedaan metode.

Di Griffin Quen akademi, di sebut sebagai green mage. Green mage berfokus kepada mage spesialis pembuat obat. Green mage punya beberapa keterampilan dasar yang dikuasai oleh cleric.

Di Blue Rose akademi yang ada di kota Juno, ada Pyromancer dengan peran support. Mereka berfokus mempelajari cabang Pyromancer yang disebut terapi inframerah. Teknik cahaya inframerah mampu menutup luka dengan singkat dan menghentikan pendarahan. Cahaya inframerah mempercepat proses inflamasi dan pembentukan kembali jaringan kulit. Penyembuhan yang butuh waktu beberapa hari, dapat sembuh dalam hitungan menit saja dengan Pyromancer tipe support.

Di akademi Knigth Atria, di kota Ivalice, di sebut blue caster. Blue caster melakukan pemulihan yang berbasis sihir air. Cara kerjanya serupa dengan Pyromancer tipe support. Proses yang tidak mampu dipercepat Pyromancer yaitu fase maturasi. Fase keempat, maturasi, proses penguatan jaringan pasca rusak hanya dapat dipercepat oleh sihir air.

"Ngomong-ngomong, apakah kamu dapat menyembuhkan?" Nirvana bertanya.

"Tentu bukan, karena aku bukan Pyromancer tipe support. Aku tak punya teknik cahaya inframerah," sanggah Starla.

Nirvana berjalan ke arena latihan busur panah. Menguji teknik yang dilatihnya sejauh ini. Bidikannya lebih terkonsentrasi, lebih akurat.

"Meningkatkan daya lihat, bikin akurasi tembakan ku meningkat," komentar Nirvana.

"Tentu, mata tajam adalah aset berharga untuk para pemanah." Starla bernada riang.

"Ku pikir aset berharga mu adalah wajah yang imut, penampilan yang cute," Nirvana bergurau.

"Eh--"

Starla menoleh, membuat mimik wajah bengong.

"Berani kurang ajar kepada ketua!" Setelah memberi nada galak dan tatapan jutek, Starla meninju lawan bicara. Awalnya Nirvana kurang memperdulikannya. Hingga tinjuan mengenai perut Nirvana.

Disinilah Nirvana menyadari.

"Aku lupa bahwa anak ini memiliki otot lebih kuat daripada saudara kembarnya," gumam Nirvana, sambil berjongkok di rumput. Kini tangan berpijak pada tanah.

Karena Starla sangat mirip dengan Satella, Nirvana tanpa disengaja mengira pukulan mereka sama saja. Nirvana lupa kalau kekuatan fisik Starla tidak se-lunglai kembarannya.

"Kamu sih bego!"

Starla mengomel dengan wajah sedikit memerah. Sementara itu Nirvana masih batuk, merasa mual akibat tangan lentik yang memiliki kekuatan setara pria badan besar.

Statistik strength yang dimiliki gadis dengan tubuh semungil ini, sungguh tidak ngotak sama sekali. Terlampau tinggi untuk dimiliki orang dengan penampilan semungil ini, kendati Starla gak cebol juga. Strength yang hampir menyamai kelas berseker.

"Kamu tidak perlu memakai tenaga sebesar ini kepada manusia biasa yang bukan shapeshifter. Apa perlu memakai tenaga penuh seperti ini?" Nirvana memberi protes.

Membuang muka, Starla melipat tangannya. Wajahnya agak jutek, kondisi mood menjadi tidak stabil. Tetapi detak jantung Sedikit lebih cepat dari biasanya.

"Habisnya kamu bertingkah konyol. Dibilang imut, rasanya aneh banget. Rasanya gak tahan dikomentari kaya gitu! Walaupun, sesekali-kali tidak masalah." Diakhir kalimat, Starla menunduk sambil memainkan jarinya.

"Dasar bego ya!" Starla melangkah, Sedikit menjauh, enggan menatap lawan bicaranya.

Adik kembar Satella memiliki sisi berbeda.

"Aku tinggal ya!" Melambaikan tangannya ketika membelakangi, Starla beranjak pergi.

"Kecil-kecil, tapi bar-bar," komentar Nirvana.

Nirvana berada di titik lain tenda Jeageris. Heracles dan beberapa kru sedang merebus sesuatu di dalam kuali besar. Mengaduknya dengan sendok kayu raksasa.

"Kita sedang membuat tali khusus yang dapat mengekang monster loh, kawan!" Heracles menoleh barang sebentar, sambil mengaduk adonan.

Nirvana paham bahwa Heracles sedang membuat serat sintetis. Ini adalah tahap awal dalam membuat sebuah tali. Ada dua bahan untuk membuat tali. Serat serabut panjang atau serat sintetis. Heracles sedang membuat serat sintetis.

Di universe ini, monster lemah seperti ulat rumput dagingnya bisa dipanen. Daging ulat rumput bisa digunakan untuk membuat serat sintetis. Serat sintetis itu dapat digunakan untuk membuat tali.

Tali khusus ini bahkan lebih kuat daripada kawat baja. Kawat baja adalah material tali terkuat dalam dunia Nirvana, yaitu bumi.