Chereads / Justice sword (Revisi) / Chapter 116 - Kekuatan batu Charlotte

Chapter 116 - Kekuatan batu Charlotte

Dalam universe ini ada beberapa kekuatan yang disebut unknown. Asalnya bukan dari bumi. Dan salah satu contohnya adalah batu komet Charlotte. Batu Charlotte memberi kekuatan pengendalian sihir yang misterius kepada pemiliknya. Batu Charlotte memberi kemampuan menyerap mana alam dari kosmik.

Kali ini Nirvana akan mendapatkan satu batu komet ini.

Sejak awal penulis mau bikin tiga jenis energi magis sebagai konsep. Kekuatan umum, yaitu energi sihir yang disebut mana point. Kemudian mana roh yang disebut life point sebagai bar pengukur atau nama lainnya. Kemudian mana alam yang energi magisnya tidak di regen oleh tubuh, melainkan dari alam.

Semua mana sama, hanya beda kuantitas. Setiap individu memiliki mana roh yang biasa dan beberapa klan punya mana roh unik. Tetapi kekuatan mana roh, hanya dapat dimiliki satu jenis tiap orangnya.

Untuk dapat meregenerasi mana, dibutuhkan tubuh. Untuk dapat meregenerasi mana roh, dibutuhkan nyawa yang masih hidup. Ras spirit tidak bisa meregenerasi mana point maka butuh manusia sebagai inang ataupun user. Entah bagaimana ras spirit di enchantress forest memiliki asupan energi magis.

Mana alam ada banyak jenisnya. Manusia bisa menggunakan banyak jenis dari mana alam selama bisa mengontrolnya. Kekuatan yang ada dalam batu Charlotte itu unik. Sihir tidak dikenal ini memadukan mana alam dan sedikit lif point pengguna.

Energi lainnya adalah energi Ki. Ki tidak digolongkan sebagai energi magis. Energi Ki adalah tenaga dalam yang biasa digunakan pesilat. Jenis kekuatan ini akan dimunculkan di busur cerita mendatang.

___________________________________________________

Nirvana berjalan dilorong, mulai memasuki pintu. Tiba di ruang VIP, Satella duduk di sofa bukan meja kerjanya yang ada di dekat jendela.

"Apa kamu udah tau, alasanku membawa kamu kesini?" Satella bertanya.

"Gak!"

"Aku kira kamu meramalkan?"

Setelah Nirvana menjawab tidak, Satella melucu. Tapi sayangnya Nirvana tidak tertawa.

"Ayolah ini lucu tau!"

"...."

"Sialan!"

Karena kesal, Satella memukul meja dengan tenaga kecilnya.

"Oke, fine!" Satella menghela napas dengan ekspresi lelah.

Kemudian Satella mengeluarkan sebuah kotak. Saking besarnya, ini harus dipegang oleh dua tangan. Ditaruh diatas meja, lalu kotaknya dibuka. Seperti kotak besar yang biasanya dipakai untuk menyimpan perhiasan para wanita. Saat dibuka, isinya sungguh mengejutkan.

"Apa, ini?" Nirvana terkejut

"Kaget kan?" Satella memberikan wajah usil, menggerakkan alisnya.

Sebuah batu kristal warna warni. Shining stone! Kristal ini aslinya sebening kaca, transparan. Tiap dua detiknya, akan berubah warna.

"Ini yang dinamakan sebagai batu Charlotte!" Satella menjelaskan.

Batu ini berwarna merah, dua detik kemudian menjadi biru, lalu ungu, kemudian oranye, lalu hijau, hingga beberapa warna lain nampak. Dan karena penasaran, Nirvana melihat dengan fokus. Nirvana menghapal semua warna yang muncul.

"Aku lagi berbicara loh!" Satella memberi protes.

"Maaf," sahut Nirvana.

"Cepat serap kekuatan batunya!" Perintah Satella.

"Bagaimana--"

"Genggam dong!"

Kemudian Nirvana meraih batu Charlotte. Sepertinya ada seberkas cahaya masuk kedalam tangannya. Cahaya di batu komet semakin memudar, seiring kekuatan yang masuk kedalam diri Nirvana. Lalu, batunya berubah menjadi kosong. Ketika disebut kosong, menjadi batu kristal bening, rapuh seperti kaca.

"Batu Charlotte sekeras baja! Tetapi ketika isiannya kosong, jadi rapuh seperti kaca, loh," ujar Satella.

Karena penasaran, Nirvana segera melempar batu Charlotte. Hasilnya pecah menjadi banyak beling.

"Sial, aku belum punya babu. Saat pulang dari ujian penyihir kelas S, maka aku akan mempekerjakan banyak maid," komentar Satella.

Nirvana memerhatikan tangannya terbakar cahaya biru yang bukan berbentuk api.

"Apa ini? Kekuatan macam apa ini? Apa kamu sudah memahami jenis kekuatan batu Charlotte yang kamu dapatkan?" Tanya Satella.

"Ini seperti cahaya biru! Cahaya biru, seperti cahaya LED? Cahaya biru ini, element LED?" Nirvana melihatnya, memperhatikan dengan cermat dan menganalisa.

"LED itu apa? Gak jelas deh! Tapi, sepertinya ini kekuatan bintang?" Satella berasumsi.

Mungkinkah ini kekuatan elemen video? Dalam game yang Nirvana mainkan di dunia lama, terdapat kekuatan pseudo sains. Kekuatan pseudo sains ini dinamakan dengan conduit.

Kekuatan conduit ada berbagai macam. Elemen asap, element video, element beton, element neon ungu.

Nirvana menganalogikan kekuatan pengendalian asap Starla sebagai conduit jenis asap. Tapi disini juga terdapat teknik magic caster yang memadukan element sihir, disebut fusion spell. Tapi, sepertinya fusion spell element asap terasa berbeda dengan kekuatan asap instan yang didapatkan dari batu komet ini.

Nirvana berasumsi bahwa ini kekuatan conduit element video. Kekuatan memanipulasi LED biru. Tetapi Satella menyebut sebagai kekuatan bintang.

"Element video," gumam Nirvana.

"Bukan, ini kekuatan bintang," ucap Satella.

Nirvana menoleh kearah Satella.

"Theodore memiliki kekuatan yang bisa memproyeksikan senjata. Itu disebut kekuatan bintang merah. Kemudian realitas marmer yang berisikan banyak energi bintang disebut, realitas marmer bintang Venus! Kamu punya kekuatan yang sama, hanya saja cahaya biru--"

"Bintang Venus?"

"Aku gak tau kalau ada satu bintang bernama bintang Venus. Tapi yang dibilang Theodore, ya bintang Venus itu ada," tukas Satella.

"Ada yang seperti itu?" Nirvana termenung.

"Kekuatan bintang Venus, adalah kekuatan yang dimiliki Phoenix dan Shapeshifter Starla, adikku, dan juga Shapeshifter sebelumnya. Lalu, apa kamu tahu nama kekuatan mu itu?" Tanya Satella.

Sejenak Nirvana berfikir.

Ada beberapa bintang yang punya warna biru. Bintang Bellatrix, Vega, Rigel dan sebagainya. Nirvana ragu untuk menamai kekuatan bintang dengan nama bintang apa? Namun, Nirvana hanya mau menyebutnya sebagai pengendalian cahaya biru.

"Pengendalian elemen video, entah, gak tau juga," ucap Nirvana.

"Sudahlah, lupakan saja!" Satella memalingkan wajah.

"Tapi, kenapa di berikan padaku?" Tanya Nirvana.

Satella menatap Nirvana, terdiam, seolah mengingat.

"Kenapa aku memberikan batu Charlotte padamu," Satella men-jeda, kemudian melanjutkan, "Ayah kami memberikan masing-masing satu kepada anaknya. Kakak pertama, menjual batu ini, kakak kedua aku belum tahu, Starla sudah memakai batu dan mendapat kekuatan asap."

"Lalu, kamu?" Tanya Nirvana.

"Gak ada satupun kekuatan batu Charlotte yang cocok denganku! Makannya aku gak pernah pakai kekuatan ini," jawab Satella.

"Aneh?" Nirvana mengerutkan keningnya.

"Soalnya kekuatannya aneh-aneh. Pertama aku tidak cocok dengan pengendalian asap. Kedua, setelah aku restart, aku dapat kekuatan pengendalian beton. Sangat tidak berguna, karena es lebih cocok untukku. Restart ketiga, aku dapat kekuatan cahaya ungu yang bikin diriku bergerak cepat. Setiap lari dengan cahaya biru, aku menabrak tembok karena susah mengerem! Terakhir, kekuatan cahaya biru ini hanya bisa memproyeksikan pedang semu transparan setengah nyata. Padahal aku udah punya kekuatan proyeksi pedang es."

Atas penjelasan Satella Nirvana semakin paham.

Ternyata batu Charlotte memiliki kekuatan yang mirip dengan yang terdapat di video game. Elemen nya juga sama. Elemen beton yang bikin pertahanan user jadi keras, tetapi movement tidak cepat. Tentu saja Satella terhambat dengan kekuatan beton yang menghambat sihir transfigurasi nya. Kemudian cahaya ungu adalah kekuatan neon yang membuatnya bisa bergerak cepat di darat. Kemampuan asap sangat berguna bagi Pyromancer, tetapi tidak untuk penyihir es. Kekuatan video ataupun cahaya biru tidak berguna karena Satella yang sudah memiliki kemampuan proyeksi es.

"Jadi, mirip," gumam Nirvana.

"Karena aku gak memakai batu Charlotte ini, ya, aku berikan saja padamu," tukas Satella.

Dan kata-kata terakhir dari Satella adalah....

"Aku akan mengikuti ujian penyihir kelas S! Di ajakan di kepulauan yang ada di seberang laut. Aku bakalan fokus, jadi aku gak akan kelihatan disini dalam beberapa waktu, ok."

Scene berakhir disini.