Chereads / Justice sword (Revisi) / Chapter 107 - Bentrokan kecil

Chapter 107 - Bentrokan kecil

Nirvana berhadapan dengan Ifrit. Tinggal selangkah lagi bagi Ifrit tuk menghantam Eleanor.

"Jangan serang wanita itu! Serang rekan penyihir nya! Serang yang laki-laki!" Stride memerintahkan spiritnya.

Ifrit berbalik badan, berhadapan dengan Nirvana. Nirvana segera memanggil spirit api. Spirit ice, di-setting dalam keadaan pasive. Memanfaatkan buff peningkatan afinitas sihir ice, Nirvana bersiap memasang perisai es.

Ifrit menembak bola api besarnya. Paham bahwa itu memiliki radius ledakan, Nirvana menjauhi titik jatuhnya bola api. Sebisa mungkin menghindari percikan apinya.

Duar....

Bola api, tanpa henti dilepaskan. Nirvana berlari sambil memasang perisai es. Disaat Nirvana hampir mendekati Ifrit, ia meninju bumi. Seketika bumi bergetar di radius kecil, Nirvana kena crowd control.

Berguncang, hampir jatuh Ifrit melempar bola api. Jarak terlalu dekat, maka bola api hampir sulit terelakkan. Nirvana mengatur spiritnya dalam keadaan aktif, kemudian berlari kearah yang berlawanan saat mengelak dari ledakan sihir bola api. Nirvana menyulap safety wall nya untuk melindungi Evil frost, sementara dirinya terhempas karena terkena gelombang kejut ledakan. Nirvana tersungkur ditanah, menelan batu kerikil tanpa disengaja.

Nirvana bangkit dengan cepat dan berlari ke Ifrit. Ifrit melempar bola api besar kearah Nirvana. Nirvana menyulap safety wall. Barrier nya rusak cukup parah pertanda sihir memiliki damage besar.

Ifrit, sepertinya punya level yang tinggi.

"Evil frost!"

Nirvana meminta spirit nya untuk menyerang. Setan salju menembak rentetan baut es. Tajam, keras dan berkecepatan tinggi. Ifrit terkena weakness point. Karena Ifrit hanya diperintah mengincar Nirvana, ia melupakan spirit musuh berposisi bebas. Akhirnya Ifrit lumpuh.

Ifrit telah dilumpuhkan, Stride mengembalikan Stride kedalam kristal pemanggilan.

Tapi, apakah Stride punya spirit ketiga?

Nirvana berlari kearah Eleanor, dengan perasaan cemas.

"Kamu baik-baik saja?" Nirvana bertanya.

"Ya, jangan khawatir, aku punya self-healing." Eleanor mengangguk.

Yang dimaksud Eleanor sebagai self-healing, adalah skill pasive dengan efek menaikan stat regen. Dengan skill itu, Eleanor memiliki regenerasi yang cukup cepat.

"Ternyata sulit juga. Pertarungan yang alot," gumam Stride.

Yurika mendatangi Stride untuk memberi bantuan.

"Senior ku," Yurika memberi nada seruan yang lembut. Stride pun menoleh, lalu Yurika melanjutkan dengan, "Ayo habisi mereka!"

Eleanor lagi merangkul tubuh Nirvana, seolah ingin bersandar. Eleanor mendekatkan bibirnya kepada kuping Nirvana. Eleanor mulai berbisik.

"Aku punya mantra pemikat agar gadis penyihir itu memihak kamu. Bagaikan, master?" Tanya Eleanor.

"Ide bagus!" Nirvana sedikit lega.

"Setuju?" Tanya Eleanor. Nirvana segera mengangguk.

Eleanor yang setengah terbaring lunglai sambil tangannya asik merangkul tubuh Nirvana pun langsung berdiri. Mereka sudah berdiri menghadap lawannya.

Eleanor berlari kedepan. Entah bagaimana, meski memakai hak tinggi tapi kaki Eleanor leluasa berlarian dengan kencang. Justice sword digenggam erat. Eleanor menenteng tongkat metalik nya.

Mereka berdua mendekat kearah lawannya.

Eleanor memegang lengan Nirvana dan menariknya. Itu tanda bahwa Nirvana harus berhenti disini. Dan jarak sudah pas.

"Rasakan, mantra pengikat level tinggi dari succubus kelas atas!" Eleanor mulai berkonsentrasi.

Nampaknya, sihir tanpa lingkaran sihir. Sklera mata Eleanor berubah warna menjadi merah muda dan warna iris nya memudar tertutup oleh pekatnya area merah jambu dimatangkan.

Seketika Yurika bergerak dengan flyng magic nya. Melayang, terbang menuju Nirvana.

"Apa yang terjadi?" Nirvana cemas.

"Tenang master! Mantra pemikat berhasil kok," kata Eleanor.

Gadis penyihir berambut ungu, Yurika melirik Nirvana.

"Anu, aku Yurika loh. Aku, suka padamu." Pernyataan suka yang tercipta atas mantra pemikat sang succubus, diucapkan oleh Yurika.

Nirvana melangkah mundur, agak cemas.

"A--apa ada yang bisa aki bantu?" Tanya Yurika.

"Kalahkan Stride!" Perintah Nirvana.

"Loh, kalau itu, aku," Sekilas Yurika ragu-ragu. Kemudian membalas dengan, "Iya, baiklah, Yurika akan menurut. Habisnya Yurika suka dengan mu. Jadi Yurika nurut aja."

Satu sekutu Stride dicuri Nirvana, melalui keahlian Eleanor.

"KALIAN!" Stride geram.

Stride mengeluarkan kristal untuk memanggil spirit ke-tiga. Lingkaran sihir tercipta. Dan beberapa saat munculah spirit tersebut. Wujud monster pun muncul. Spirit itu berbentuk ikan hiu. Tanah yang dipijak hiu, menjadi ada genangan airnya. Selain itu, sepertinya hiu mampu bergerak di darat dengan meniru cara ular, meliak-liuk.

Saat berjalan pelan meliak-liuk. Namun, ketika ia akan menuju mangsanya sungguh tak terduga.

"Serang dia!"

Air yang awalnya hanya sebatas genangan, berubah menjadi ombak lautan. Volume air tidak terlalu banyak, tapi mampu membuat hiu berjalan cepat.

"Bagaimana ini!" Eleanor merasa takut.

"Gunakan petir!" Yurika memberi saran.

Nirvana mengeluarkan kristal, memanggil spirit ke-tiga.

Muncul anjing bertubuh panjang, berkaki pendek.

"Inugami!"

Petir dilesatkan, memberi status weakness. Tentu, monster air itu lemah terhadap petir. Tapi, setelah petir kena, hiu masih melaju cepat kearah Nirvana akibat ombaknya. Mulutnya menganga, gigi yang menyeramkan. Ini bukan hiu biasa, tepatnya monster hiu.

Nirvana berlari kesamping secepat yang ia bisa. Namun momentum nya kalah cepat. Nirvana akan tertelan. Sementara Yurika dan Eleanor bisa kabur dengan terbang.

Dua meter sebelum Nirvana terkena goresan gigi tajam dari monster bermulut besar.

Slash....

Rentetan anak panah yang telah di enchant sihir, menghantam tubuh monster hiu. Kemudian ada dinding api, menghempaskan monster hiu ke-sisi lain.

Nirvana berjongkok, menutupi kepalanya dengan kedua tangan.

"Seram ya?" Suara yang familiar. Sekilas, Nirvana mengira Satella datang menolongnya. Dan ternyata sosok itu memakai gaun archer berwarna merah.

"Akhirnya...." Saking senangnya, Nirvana memeluk Starla, saudari kembar cantik dari sang heroine.

"Walah, udah-udah, tenang semua sudah ok." Starla pun mengangkat kedua tangan, merasa risih.

Dan seketika, plantation sudah dikepung dengan sekumpulan pemanah. Sepertinya tiga puluh Jeageris berada disini. Semuanya menodong anak panahnya pada Stride. Dalam situasi ini, Stride melarikan diri.

Starla akan melesat dengan flyng magic.

Heracles melempar laso, sukses menjerat Stride.

"Kerja bagus, Heracles!" Starla tersenyum bangga.

Masih belum jelas, apa niat Stride. Yang pasti, Stride akan ditahan tuk sementara waktu.

Tapi, tiba-tiba....

Puluhan lingkaran sihir muncul dalam satu waktu. Banyak mage berjubah yang menyamarkan wajahnya, bermunculan. Mereka mencegah identitasnya terungkap.

Kebanyakan mage, memakai ritual dagger. Mereka segera menyerang Jeageris, dibalas tembakan panah oleh Jeageris. Jarak terpangkas, memaksa para Jeageris memakai persenjataan jarak dekat. Jeageris mengeluarkan pedang satu tangan yang pendek dari pinggangnya.

Pedang ditarik dari sarungnya, serentak.

Pertempuran close combat pun terjadi. Starla yang cakap dalam perang jarak dekat, menebas telak enam musuh dalam satu waktu.

Kemudian muncul lawan sepadan untuk Starla.

"Bocah kecil, ketemu lagi!"

"Siapa kamu?"

Orang yang berhadapan dengan Starla mengenalnya, tetapi Starla tidak. Nirvana menatap kearah musuh Starla, Nirvana mengenali.

"Diablo!"

Ternyata yang dihadapi Starla merupakan raja iblis. Tapi, kenapa raja iblis sampai turun tangan hanya untuk meloloskan Stride. Diablo keliru, menyangka Starla sebagai Satella. Nirvana bergegas, menuju kearah Starla.

Starla melempar bola api, tetapi memantul kearahnya.

"Argh...."

Jika di banding perempuan pada umumnya, jeritan Starla terdengar lebih tomboi.

"Kenapa?" Starla mengangkat bahu.  Tidak sedikitpun terlihat seperti mengeluh sakit, Starla memanglah kuat dan tangguh.

"Raja iblis, Diablo, punya kekuatan memantulkan sihir," seru Nirvana.

"Apa, mana ada? Kalau pun ada, itu efek kode mistik. Baiklah aku akan melacaknya!" Starla melihat satu demi satu peralatan Diablo.

Iris mata Starla berubah menjadi seperti nyala api. Warna merah kekuningan, seperti api. Adalah kekuatan mata Phoenix yang bisa menganalisis item, dan meniru.

"Ketemu!" Seru Starla.

Walaupun Starla bisa melakukan proyeksi untuk meniru item kode mistik milik Diablo, itu belum bisa berguna saat ini. Karena lawannya dapat memantulkan sihir, Starla memilih duel jarak dekat. Starla segera memproyeksikan belati kembar andalannya. Melaju amat cepat dengan flyng magic nya.

Diablo memakai tongkat sihirnya untuk menangkis. Teknik parry tersebut, mirip teknik Eleanor.

Tapi teknik parry seorang mage dengan tongkatnya, tidak cukup untuk menahan agresif nya Starla. Sayatan diderita oleh Diablo. Jika hanya close combat, beradu pukul dengan normal atack, Starla lah jagonya. Diablo melompat mundur.

Beberapa mage lawan mengangkat tubuh rekannya lalu mengirimnya dengan sihir teleport. Seolah tidak mau meninggalkan bukti. Tak ingin meninggalkan anggotanya untuk diinterogasi.

"Overedge!" Starla memperbesar belati ganda, menjadi sebesar great sword. Melihat betapa besar bilah yang dibawa Starla, sungguh bikin siapapun merasa ngeri. Dan Diablo memakai teknik martial art nya.

Diablo meninju overedge dengan tangan kosong. Sarung tangan sihir itu, sekeras besi. Adu pukul terjadi, dengan Starla jauh lebih unggul.

Ini kali pertama Diablo melawan seorang shapeshifter. Tapi apakah, kekuatan sejati raja iblis masih disembunyikan? Masih misterius.

Diablo sengaja meninju pipi Starla sekuatnya. Secara mengesalkan itu dihindari begitu saja. Overedge diarahkan ke leher Diablo, namun sukses di parry dengan tongkat.

"Mengerikan," pikir Diablo.

Overedge sangat kuat sehingga meninggalkan luka sayat dalam ditangan atas bagian kiri, Diablo.

Diablo mulai melepaskan sihir air bullet nya. Starla menghindarinya dengan gerakan akrobatik dan juga manuver flyng magic. Kemudian Diablo mulai memakai ledakan.

Rentetan tombak api yang sangat eksplosif dilesatkan. Terlalu banyak hingga sulit dihindari. Starla pun memproyeksikan perisai semu. Itu sukses menahan sihir lawannya.

Starla mulai memakai busur panahnya.

"Stride sudah dibebaskan!" Sekutu memberi kabar.

Darah pun bercucuran saat anak panah Starla menghantam Diablo.

"MUNDUR!" Diablo sangat kesal karena dipermalukan oleh mage bertubuh mungil ini.

Beberapa orang menghampiri ketuanya yaitu Starla.

"Lapor bos, tangkapan ku kabur!" Heracles melaporkan.

"Yasudah, biarkan saja!" Perintah Starla.

Sekalipun selamat, tidak ada satu petunjuk pun yang Nirvana dapat. Nirvana tidak tahu, alasan dirinya diserang. Dan satu-satunya barang bukti, adalah justice sword palsu kepunyaan Stride.

*************

Singkat cerita, Nirvana kembali ke kastil akademi sihir. Dan berakhir ditanya-tanya oleh kepala sekolah muda, yang cantik.

"Jadi, beneran deh, kamu diserang?" Tanya Minerva, agak cemas.

"Entah apa alasannya? Aku sangat bingung. Lalu, apa sih salahku? Rasanya aku tidak pernah punya musuh sebelumnya. Tidak tahu motifnya apa," kata Nirvana.

"Mungkin ada hubungan dengan penyerangan kastil sekolah saat sebelumnya. Mereka musuh kita. Jelaslah, kita semua punya musuh yang sama! Musuh kita bersama!" Minerva mengepal tinjunya lalu membenturkan kedua kepalan tangannya. Minerva jadi begitu bersemangat dengan aura panas.

Minerva seperti ingin menghajar semua musuh.

"Dengan kata lain, Stride bersekutu dengan Diablo?" Nirvana dengan dugaannya.

"Sepertinya...." Minerva memberi anggukan.

Bersambung.